Fauzi Ananta

Official Website

Pages

Halo

Halo

Tuesday, November 19, 2013

Tanah Surga, Katanya.

Tanah Surga Katanya
Sutradara
Herwin Novianto
Produser
Deddy Mizwar
Pemeran
Osa Aji Santoso (Salman)
Fuad Idris (Hasyim)
Ence Bagus (Haris)
Astri Nurdin (Astuti)
Tissa Biani Azzahra (Salina)
Ringgo Agus Rahman (Anwar)
Tanggal Rilis
15 Agustus 2012

Mungkin beberapa dari kalian sudah mendengar film dari Indonesia seperti Batas (2011) atau Tanah Air Beta (2010), Tanah Surga Katanya juga memiliki tema yang serupa, nasionalisme. Memang sedikit ada perbedaan antara Tanah Surga Katanya dan kedua film tersebut. Tanah Surga Katanya lebih memiliki kritik yang tajam terhadap pemimpin negeri ini.
Semua berawal dari seorang mantan revolusioner prajurit konfrontasi Malaysia, Hasyim (Fuad Idris), yang mempunyai anak bernama Haris (Ence Bagus), dan mempunyai dua cucu, Salman (Osa Aji Santoso) dan Salina (Tissa Biani Azzahra). Hasyim, yang merupakan mantan prajurit Indonesia, sedang diuji nasionalismenya oleh anaknya, Haris, ketika Haris meminta ayahnya (Hasyim) dan kedua anaknya (Salman dan Salina) agar pergi ke negeri sebelah yang lebih makmur, Malaysia.
Mereka yang tinggal diantara perbatasan Indonesia dan Malaysia memang tertekan, karena hidup yang tidak kunjung sejahtera, dan membuat Haris, yang bekerja di Malaysia, lebih memilih pindah karena makmurnya Malaysia dan alasannya yang telah mendapatkan istri disana. Keputusan Haris membuat Hasyim, yang sakit jantung, tercengang, dan tetap tidak bisa menerima kalau dia harus pindah ke negeri seberang. Saat Haris siap pergi bersama kedua anaknya, Hasyim membulatkan tekad agar menetap disana. Keputusan Hasyim membuat Salman ikut kakeknya tersebut dan Salina ikut ayahnya pergi ke negeri seberang.
Tak hanya menguji nasionalisme Hasyim, Salman juga tergoda dengan negeri seberang yang lebih makmur. Dan parahnya, Salman melihat bendera pusaka, Sang Saka Merah Putih, dijadikan alas berjualan oleh salah satu penjual di Malaysia. Dan pada akhirnya Salman menukar bendera tersebut dengan sarung yang dibelinya, dan mengibarkan bendera Merah Putih dengan gagah ditiup angin.
Tak hanya berpusat pada nasionalisme, cinta juga gak bisa luput dari pandangan. Dan ditekankan pada Anwar (Ringgo Agus Rahman) dan Astuti (Astri Nurdin). Anwar yang saat itu ditugaskan untuk menggantikan dokter yang sudah almarhum disana, langsung bertemu dengan Astuti. Dan mulai timbulah benih-benih cinta diantara mereka berdua. Dan sikap Anwar yang sering menggombal ke Astuti semakin menambah manis hubungan tersebut.
Perawakan Anwar yang humoris membuat film ini juga gak bisa lepas dari yang namanya komedi. Ada beberapa adegan yang menonjolkan unsur komedi yang membuat penonton tertawa. Saat Anwar berniat dijodohkan dengan anak dari orang yang telah ia obati, dan anak tersebut sangat jelek, yang membuat Anwar terbirit-birit. Atau adegan saat Anwar mengajar di sekolah dan kakinya masuk ke lubang yang sama dimana ia berpijak, dan membuat semua anak tertawa terbahak-bahak.
Walau banyak sisi yang dibahas, film ini gak bisa luput dari inti awalnya, kritikan. Film yang menyinggung pemerintah ini semakin dipertegas dengan Salman yang saat itu membaca puisi kolam susu sembari mengkritik pejabat Indonesia yang dianggap hanya mementingkan diri mereka sendiri. Tak hanya itu, sistem pendidikan Indonesia juga dikritik dengan manis. Yaitu dengan seorang guru yang memajukan daerah tersebut seorang diri. Bahkan dengan fasilitas minim.

Overall, film Tanah Surga Katanya memang berhasil memadukan berbagai aspek menjadi satu sehingga mendukung film tersebut. ditambah dengan peran sempurna yang ditampilkan para pemerannya semakin membuat film ini semakin bagus dalam hasil jadinya. Tapi, film ini dirasa kurang istimewa karena akhirnya yang masih menggantung. Dan penyampaian film yang kurang mengena karena terlalu bertele-tele. Tapi untuk film seperti ini, rate cukup baik patut diberikan kepada semua jajaran sebagai bentuk apresiasi karena telah membungkus film ini dengan sedemikian rupa.

0 comments:

Post a Comment