Fauzi Ananta

Official Website

Pages

Halo

Halo

Thursday, December 26, 2013

Deforestasi, Lakukan Terus Tanpa Henti

Beberapa saat yang lalu, aku menjadi panitia Dies Natalis Fisipol ke-58. aku termenung dan terdiam, bukan karena aku menjadi panitia, melainkan karena aku dihampiri oleh Mbak Ian, dan diberi tahu kalau aku baru saja memenangkan sebuah kaus yang diincar semua mahasiswa fisipol. Gotcha!
               

well, mungkin sebuah T-shirt biasa, but that motivate me, dude. yang mana dengan datangnya Mbak Rika sebagai perwakilan dari Greenpeace, semakin membuat dilema diriku, mau jadi jurnalis, aktivis, atau turun ke politik? 
others dont believe it, how can I win those prizes? but no problem, i like becoming underdog. Ini juga akan menjadi awal buatku, motivasi tersendiri buatku, what I want, I can get it. 
yeah, you know, I'm tired of being "anak bawang". this is what I want to show, but this is only the start, just wait some fuckin movement that I will make, and prepare urself to eat your own word, I'll be on top on a few next years. I promise.
well, ini essay yang saya buat, Enjoy!

         Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan [1]. Well, dari definisi hutan saja kita sudah mengetahui seberapa pentingnya hutan, yang biasa disebut sebagai jantung dari bumi ini. Memang harus diakui, kalau hutan mempunyai banyak manfaat, mulai dari pengatur  iklim, penghasil oksigen, hidrologi, atau bahkan hal yang tak disadari sekalipun, sebagai biodiversity terbesar.
source : Greenpeace.or.id

                Apalagi di Indonesia, yang seharusnya tergolong negara sangat makmur. Bayangkan saja, hutan di Indonesia seluas 109 juta hektar (2003), dan Indonesia juga pemilik hutan tropis terbesar ketiga, setelah Brazil dan Kongo. Kekayaan berlimpah didalamnya, 38 ribu jenis tanaman, 515 jenis mamalia (terbanyak di seluruh dunia), 511 jenis reptil, dan 1.531 jenis burung[2], seharusnya semakin menegaskan kalau Indonesia adalah negara yang makmur.                
Namun, realitasnya? Luas hutan yang tinggal setengahnya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir membalikkan semua fakta yang ada. Diperparah dengan fakta yang menunjukkan kalau dalam kurun waktu 2000-2005, Indonesia kehilangan hutan dengan kecepatan 364 Lapangan sepak bola/jam[3]. Apa iya yang begini masih dibilang makmur?
Apa sih penyebabnya? Sebuah pertanyaan wajar untuk negeri kita, Indonesia. deforestasi, atau biasa disebut penggundulan hutan, adalah penyebabnya. Deforestasi yang telah marak sejak 1970 memang semakin berkembang pesat. Sama seperti kemajuan teknologi yang semakin canggih dari zaman ke zaman. Dan sudah diperkirakan hutan Indonesia tersisa tinggal 28%[4]. Dan tinggal menunggu waktu saja untuk punah.
Every action has its own causes. Deforestry is not the exception. Penebangan liar, kebakaran hutan, konversi hutan, yang dilakukan oleh manusia menjadi penyebabnya. But let ‘em took all the trees, and do everything they wanted. Karena memang, It will cause some effects, seperti bertambahnya jenis populasi dan iklim yang mendukung.
Bertambahnya jenis populasi, well,I know you are confuse with that statement. But don’t judge it, because I haven’t finish it yet. Bertambahnya jenis populasi, hewan yang terancam punah. Yeah, that’s fuckin right, fellas? Yak, hewan-hewan di Indonesia memang terancam punah karena kegiatan deforestasi. Terutama harimau dan orang utan. Bahkan, eksistensi harimau di Sumatera patut dipertanyakan, karena hanya tersisa kisaran 400 ekor.
Tapi siapa sangka? Kalau mereka yang hampir punah punya manfaat? Yak, kepunahan mereka memang bermanfaat, untuk manusia. Terutama untuk penjual ilegal, yang mengambil manfaat dengan mahalnya kulit dari harimau. Atau pelaku illegal logging, yang tak mementingkan habitat dari hewan tersebut dan lebih mementingkan sisi materialisme. Atau suatu hal yang tidak kita sadari? Kalau kita (masyarakat) juga senang dengan kepunahan dari hewan tersebut. hal tersebut dibuktikan dengan kita yang menggunakan produk dengan semena-mena tanpa memperdulikan semua berasal dari sawit, yang notabene telah merusak hutan di Indonesia. atau kebodohan kita yang senang dengan habisnya harimau, sehingga tidak ada yang menyerang perkampungan lagi? Well, that’s just a people with dumb perspective. Karena kita tahu, untuk apa mereka ke perkampungan kalau kita tak merusak kampung mereka? So, who did it first? Yeah, I can speak it loudly, we are the creator of every problem.
Namun, patut digarisbawahi, penyebab terbesar deforestasi, yang memusnahkan fauna, adalah keberadaan perusahaan besar penyambung nafas Indonesia. kenapa demikian? Yak, tak bisa dipungkiri, Indonesia adalah pemilik potensi alam terbesar, dan sebagian besar berada di hutan. Dan untuk memuluskan cara tersebut, hanya ada satu cara, buka hutan tersebut. Is it dumb ways to live or to die?
Tak usah dibayangkan, perusahaan besar seperti AAP, raksasa Pulp dan kertas, telah mengkonsumsi 1.150 hektar hutan hanya tahun ini[5]! Dan itu jelas mengancam eksistensi harimau sumatera. That’s why I don’t ask you to imagine it, because it is a fact, and you can see it on youtube.
Source:Google.com + CS3
Atau kebodohan Bumitama yang mau dikangkangi oleh Wilmar, dan menghabiskan nyawa dari Indonesia hanya untuk perluasan sawit. Totally fail. Wilmar yang telah menghabiskan populasi harimau sumatera, dibantu dengan Bumitama, di Kalimantan Barat, yang menghabiskan populasi orang utan. Yeah, we know, oil palm can fix our economics side. But don’t you dare to think every effects that you made?

 Source : GreenPeace.or.id
Well, another effects that deforestry made. Iklim yang mendukung. Untuk siapa? Yak, cuaca yang ekstrem, memang menguntungkan. Untuk beberapa pihak. Petani misalnya, dengan cuaca panas, sawah mereka semakin hijau kan? Atau ibu rumah tangga, yang senang dengan cuaca panas, karena cucian cepat kering. But, I must say it once again, that’s only for people with dumb perspective.
Just look at the reality. Pohon ditumbangkan, menjadi gong mulainya cuaca ekstrem. Kekeringan melanda dimana-mana. Semua makhluk hidup jadi korbannya. Mulai dari flora, fauna, bahkan manusia sekalipun. Atau bencana lain, seperti banjir, yang disebabkan ketidakmampuan tanah melakukan absorbsi air yang datang dari langit, sehingga menyebabkan banjir. Atau bencana angin taifun yang melanda, seperti yang terjadi di Filipina akhir-akhir ini, taifun haiyan menyerang dan menghancurkan pulau Layte[6].
Pemerintah yang bergerak lamban dan dinilai kurang tegas, memang jadi masalah terbesar. Dibuktikan dengan gagalnya sidang iklim PBB di Qatar yang menyebabkan protes bergelombang dari berbagai pihak, tak terkecuali GreenPeace. Dan juga pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam menghukum pelaku deforestasi, dan cenderung mendukung mereka, karena memberi profit besar dalam keuangan mereka.
But what can we do? Are we just sit and talk each other like nothing happen? Well, it’s your decision. Kita bisa berkampanye, bahkan dari hal kecil sekalipun. Media sosial misalnya, efektifkan penggunaan media sosial, seperti Facebook, Twitter, Path, masa iya dipake hanya untuk update kayak ababil baru megang teknologi? Why don’t use it for better options? Seperti kritisi kebijakan mereka, dan membuat mereka selalu tertekan. simple, but totally useful. Bukan omong kosong, Unilever yang selalu tertekan mulai mengikuti kebijakan Nestle, deforestasi nol, yang menunjukkan kalau mereka tidak akan menghancurkan hutan.

Source : GreenPeace.or.id
Or you can do some unforgetable moment, to get another awareness. Well, this is what GreenPeace always did. Kasus Wilmar misalnya, mereka membentang karpet bercorak harimau sembari merobeknya. Bentuk protes ke Wilmar yang terus merusak habitat mereka tanpa ampun. Atau aksi menutup mulut dengan perekat sebagai bentuk protes terhadap ditahannya salah satu aktivis GreenPeace di Rusia, beberapa waktu lalu.
But there is the most important point. kerja sama dari lembaga juga dibutuhkan. Masa iya aktivis yang mengkritisi kebijakan pemerintah Rusia yang mengebor es Arktik, malah ditangkap. Walau sempat mendapat kecaman dari Ban Ki-Moon, tetap saja, hal tersebut memang jauh dari peri kemanusiaan.
Yeah, you must realize it, you must act. We need your voices, GreenPeace need your voice, and I promise I’ll be there to be their voice in a few next year. See ya, Mbak Rika!

Source : www.google.com



[1] UU RI No. 41 th. 1999 tentang kehutanan
[2] WWF Indonesia
[3] WWF Indonesia
[4] WWF Indonesia
[5] GreenPeace
[6] GreenPeace

Tuesday, November 19, 2013

FJB, Forum Sampah Penuh Peminat


                Beralamat di www.kaskus.com , kaskus yang didirikan oleh salah satu wirausahawan muda, Andrew Darwis, memang menjadi situs favorit hampir seluruh remaja Indonesia. dan hal tersebut dapat dibuktikan dengan jumlah member yang mencapai 4 juta jiwa, yang menobatkan kaskus menjadi komunitas dengan member terbanyak se-Indonesia. dengan jumlah member sebanyak itu, mungkin banyak yang terheran-heran kenapa ngaskus menjadi kegemaran setiap remaja. Yak, tak lain tak bukan karena beberapa kunci didalamnya.
Saat pertama kali membuka kaskus, pasti langsung melihat yang namanya hot thread. Dan hot thread selalu up to date setiap harinya, sehingga para pemain kaskus, atau biasa disebut kaskuser, bisa keep in touch dengan segala hal yang terkenal tabu dan baru. Selain hot thread, keberadaan forum-forum didalamnya tentu memegang peranan vital yang bisa mendongkrak populasi kaskuser. Mulai dari the lounge, forum jual beli (FJB), berita, dan masih banyak lagi. Membuat para kaskuser betah duduk didepan layar monitor hanya untuk mantengin semua forum kaskus. Salah satu forum kaskus, memang menjadi sorotan, karena keberadaanya dinilai khalayak memiliki berbagai dampak. Dan forum tersebut adalah FJB.
Forum jual beli, atau akrab disapa agan dan aganwati FJB, menjadi suatu forum yang sering dikunjungi oleh kaskuser pada umumnya. Yang kaskuser lakukan disana adalah sesuai nama forum tersebut, jual beli. Memang, sudah ada situs kenamaan yang bersaing dengan FJB kaskus ini, seperti Berniaga atau tokobagus. Tapi, FJB kaskus selalu menjadi pilihan pertama karena memang lebih unggul, baik dari tampilan yang lebih menarik, atau sistem penjualan yang cenderung lebih mudah.
Harus diakui, kaskus memang menjadi lebih terpercaya dengan beberapa item didalamnya, yang lebih mengedepankan reputasi dan testimoni. Reputasi misalnya, kaskus memiliki sesuatu yang “unik” karena mereka lebih out of the box dengan cendol dan batanya. Jika cendol identik dengan penjual yang terpercaya, dan bata dengan penipu. Itu memang sudah menjadi stigma berkelanjutan, yang sebenarnya pemilik bata juga belum tentu penipu, karena mungkin saja mereka menjadi anti-mainstream dengan jadi collector bata. Aneh bukan, tapi sudah sering ditemui di FJB kaskus.
Testimoni di kaskus juga memudahkan pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih penjual. Dengan adanya testimoni, tentu kita bisa melihat persepsi dari berbagai kalangan, dan memudahkan kita memilih mana yang lebih baik. Tampilan juga menjadi sesuatu yang ditonjolkan oleh kaskus. Tampilan di kaskus yang lebih simple dan menarik, menarik minat kaskuser untuk mencarinya. Thread juga bisa diatur sedemikian rupa sehingga bisa menarik minat pembeli.
Namun, hanya Tuhan-lah yang sempurna. FJB kaskus juga penuh kekurangan. Penggunaan reputasi yang membuat kaskus terdepan, justru bisa menjadi senjata makan tuan. Reputasi yang bisa diperjualbelikan membuat konsumen bisa tertipu dengan jumlah cendol atau bata yang dimiliki seller. Bahkan penjual menjadi lebih kreatif dengan mengirim Private message (PM) ke kaskuser lainnya seperti ini.
Barcen (red: barter cendol) yuk!”
Atau dihiasi dengan penggunaan kata-kata kasar.
Barcen yuk, cuk!”
Memang terdapat sedikit perbedaan dengan penambahan sedikit kata “cuk” didalamnya. Namun bagaimana jika agan (red:juragan) tersebut sakit hati? Mungkin akan terjadi seperti ini.
“Asu ente, minta aja sama agan yang lain dah.” Ucap agan 2 dengan nada sedikit meninggi
Dan berlanjut seperti ini.
You mad bro?!” ucap agan 1 sembari lempar bata
Dan agan tersebut yang sudah dilempar bata, yang merusak reputasinya, melempar balik bata ke agan yang memiliki cendol hingga 10 bar. Dan karena bata setitik, rusak cendol sebelangga. Reputasi yang sudah didirikan dengan susah payah hancur sekejap saja. Sama seperti kala kita udah bribik, tiba-tiba pas nembak ditolak. Sakit.
Kejadian tersebut memang sudah lumrah dalam dunia perkaskusan. Memang tak hanya reputasi yang menjadi senjata makan tuan, testimoni pun mengalami hal serupa. Keberadaan bot dan junker yang bisa memberi testimoni palsu menjadi bumerang bagi pembeli yang sudah kadung percaya dengan penjual yang ternyata penipu belaka.
Atau keberadaan picture didalam lapak yang bisa menipu.
“beli ini dong, gambarnya bagus nih gan.” Ucap buyer sembari siap membelinya
“oke gan, ente transfer ya ke blablabla.” Seller menjawab dengan senang hati
Saat barang sampe, ternyata tak sesuai ekspektasi
“asu! Seller macem apa? Masa gambar yang di lapak nipu banget! Gak sesuai sama yang dibeli!
Pokoknya ane minta uang balik” keluh buyer.
“coba baca peraturan gan, barang yang sudah dibeli tak dapat dikembalikan.” Seller menjawab dengan tenang.
“!?@#$%^!@#@!” dengan nada penuh emosi buyer membalas.  

Harus diakui FJB kaskus memang menjadi tempat singgah terbesar se-Indonesia. dan hal tersebut dibuktikan dengan slogan kaskus, The Largest Indonesia Community. Namun, tak ada gading yang tak retak. Kepercayaan dari pembeli yang sudah dibangun memang terkadang bisa menjadi bumerang untuk mereka yang bisa tertipu. Dan sebagai pembeli, kita memang dituntut untuk bisa selektif terhadap apapun itu dan tidak terlalu tergesa-gesa dengan apa yang kita inginkan.

Tanah Surga, Katanya.

Tanah Surga Katanya
Sutradara
Herwin Novianto
Produser
Deddy Mizwar
Pemeran
Osa Aji Santoso (Salman)
Fuad Idris (Hasyim)
Ence Bagus (Haris)
Astri Nurdin (Astuti)
Tissa Biani Azzahra (Salina)
Ringgo Agus Rahman (Anwar)
Tanggal Rilis
15 Agustus 2012

Mungkin beberapa dari kalian sudah mendengar film dari Indonesia seperti Batas (2011) atau Tanah Air Beta (2010), Tanah Surga Katanya juga memiliki tema yang serupa, nasionalisme. Memang sedikit ada perbedaan antara Tanah Surga Katanya dan kedua film tersebut. Tanah Surga Katanya lebih memiliki kritik yang tajam terhadap pemimpin negeri ini.
Semua berawal dari seorang mantan revolusioner prajurit konfrontasi Malaysia, Hasyim (Fuad Idris), yang mempunyai anak bernama Haris (Ence Bagus), dan mempunyai dua cucu, Salman (Osa Aji Santoso) dan Salina (Tissa Biani Azzahra). Hasyim, yang merupakan mantan prajurit Indonesia, sedang diuji nasionalismenya oleh anaknya, Haris, ketika Haris meminta ayahnya (Hasyim) dan kedua anaknya (Salman dan Salina) agar pergi ke negeri sebelah yang lebih makmur, Malaysia.
Mereka yang tinggal diantara perbatasan Indonesia dan Malaysia memang tertekan, karena hidup yang tidak kunjung sejahtera, dan membuat Haris, yang bekerja di Malaysia, lebih memilih pindah karena makmurnya Malaysia dan alasannya yang telah mendapatkan istri disana. Keputusan Haris membuat Hasyim, yang sakit jantung, tercengang, dan tetap tidak bisa menerima kalau dia harus pindah ke negeri seberang. Saat Haris siap pergi bersama kedua anaknya, Hasyim membulatkan tekad agar menetap disana. Keputusan Hasyim membuat Salman ikut kakeknya tersebut dan Salina ikut ayahnya pergi ke negeri seberang.
Tak hanya menguji nasionalisme Hasyim, Salman juga tergoda dengan negeri seberang yang lebih makmur. Dan parahnya, Salman melihat bendera pusaka, Sang Saka Merah Putih, dijadikan alas berjualan oleh salah satu penjual di Malaysia. Dan pada akhirnya Salman menukar bendera tersebut dengan sarung yang dibelinya, dan mengibarkan bendera Merah Putih dengan gagah ditiup angin.
Tak hanya berpusat pada nasionalisme, cinta juga gak bisa luput dari pandangan. Dan ditekankan pada Anwar (Ringgo Agus Rahman) dan Astuti (Astri Nurdin). Anwar yang saat itu ditugaskan untuk menggantikan dokter yang sudah almarhum disana, langsung bertemu dengan Astuti. Dan mulai timbulah benih-benih cinta diantara mereka berdua. Dan sikap Anwar yang sering menggombal ke Astuti semakin menambah manis hubungan tersebut.
Perawakan Anwar yang humoris membuat film ini juga gak bisa lepas dari yang namanya komedi. Ada beberapa adegan yang menonjolkan unsur komedi yang membuat penonton tertawa. Saat Anwar berniat dijodohkan dengan anak dari orang yang telah ia obati, dan anak tersebut sangat jelek, yang membuat Anwar terbirit-birit. Atau adegan saat Anwar mengajar di sekolah dan kakinya masuk ke lubang yang sama dimana ia berpijak, dan membuat semua anak tertawa terbahak-bahak.
Walau banyak sisi yang dibahas, film ini gak bisa luput dari inti awalnya, kritikan. Film yang menyinggung pemerintah ini semakin dipertegas dengan Salman yang saat itu membaca puisi kolam susu sembari mengkritik pejabat Indonesia yang dianggap hanya mementingkan diri mereka sendiri. Tak hanya itu, sistem pendidikan Indonesia juga dikritik dengan manis. Yaitu dengan seorang guru yang memajukan daerah tersebut seorang diri. Bahkan dengan fasilitas minim.

Overall, film Tanah Surga Katanya memang berhasil memadukan berbagai aspek menjadi satu sehingga mendukung film tersebut. ditambah dengan peran sempurna yang ditampilkan para pemerannya semakin membuat film ini semakin bagus dalam hasil jadinya. Tapi, film ini dirasa kurang istimewa karena akhirnya yang masih menggantung. Dan penyampaian film yang kurang mengena karena terlalu bertele-tele. Tapi untuk film seperti ini, rate cukup baik patut diberikan kepada semua jajaran sebagai bentuk apresiasi karena telah membungkus film ini dengan sedemikian rupa.

Sunday, October 20, 2013

Menggugat Pers dan Negara


Amir Effendi Siregar
Tanggal 11 Februari, peringatan Hari Pers Nasional di Manado, ketua Umum PWI, Bung Margiono, mempermasalahkan Independensi pers. Dan dua hari sebelumnya, Menteri Tifatul Sembiring juga mempersoalkan masalah yang sama. Dan di lain tempat, Presiden SBY meminta kepada pemilik manajemen media, agar memberi ruang dan relative adil kepada semua perserta pemilu. Agar tidak menimbulkan cekcok antarpihak. Apalagi tahun depan, 2014 merupakan tahun politik. Namun, gugatan hanya kepada media? Bagaimana dengan Negara yang merupakan regulator media?
Elitisme dan Sentralisasi
                Ke-elitis-an media Indonesia dibuktikan dengan isinya yang seragam, dan kepemilikannya yang masih terkonsentrasi. Bahkan, sangat jauh dari standar UNESCO, 1:10 antara surat kabar dan penduduk. Yang sangat jauh dibandingkan Negara maju, seperti Jepang dan AS. Dan parahnya, meskipun banyak yang menggunakan internet, Penetrasi ke internet tegolong minim, baru 24%. Dibandingkan Negara maju sudah mencapai 70%. Televise swasta yang dipenuhi ekspektasi juga baru 78% dan 67% baru mencapai penduduk Indonesia, TVRI sekalipun, tidak mampu melebihi ekspektasi. Namun, ada yang bisa dibanggakan, keberadaan radio yang memliki jangkauan paling luas diantara media yang lainnya.
Menggugat Regulator
                Regulasi media yang dibagi menjadi dua, tak mungkin tak ada kecacatan. Pertama, Media tanpa frekuensi. Seperti Majalah dan media cetak lainnya. Keberadaan dewan pers yang bertugas menjaga kemerdekaan pers, masih perlu ditingkatkan. Banyak pihak yang kurang puas dengan penyelesaian sengketa. Terkesan dewan pers pihak yang damai. Kedua, media yang menggunakan frekuensi, seperti Radio dan Televisi. Pengaturan yang ketat dan izin dibatasi membuat isi terkadang monoton. Jika sebuah kesalahan dari media cetak, tidak bisa diberikan sangsi hokum, berbanding terbalik dengan media elektronik.
                MK mengutip , seseorang atau badan hokum tak boleh mimiliki lebih dari dua stasiun televise di dua provinsi berbeda. Dan mengakibatkan seseorang memiliki lebih dari satu di satu provinsi. Peran regulator dan penegakan hokum harus ditingkatkan. Atau kapital akan menguasai segalanya.
Kompas, 18 April 2013

Thursday, October 10, 2013

Biasa diantara luar biasa

Fisipol. Tempatku bernaung empat tahun kedepan. Kampus yang penuh kedamaian, megah, dan dipenuhi cinta. Gedung yang tergolong baru, ditambah dengan pohon yang rindang, dan sejuk. Banyak orang yang berlalu-lalangpun mempunyai satu pendapat, nyaman. Faktor lain yang mendukung pun termasuk hal yang penting. Yang semakin mendukung mahasiswa all-out dalam hal apapun. Manajemen pun tak pernah luput akan hal tersebut.
                Terdiri dari enam gedung, dengan fasilitas yang memadai. Di tengah terhampar luas lapangan san siro, karena lapangannya berbentuk kotak-kotak, sehingga disebut San Siro. Lima lantai gedung tak membuat semua “gempor” karena adanya Lift lengkap dengan Braille untuk membantu orang yang punya kekurangan. Fasilitas wi-fi yang kebut, cocok untuk surfing dan download film. Tap sayang, sinyal terkadang menjadi kendala. Tapi kami maklum, karena dengan gedung seperti ini, wajar saja kalau sinyal susah didapat. Dan ada satu hal yang fakultas lain tak punya, Basement. Dengan basis gedung tinggi, diracik dengan Basement yang apik, definisi Hotel mungkin makin melekat di Fisipol. Ruangan yang dingin dan kursi yang seempuk “sofa” membuat para Mahasiswa terlena dengan segala yang ada.
                Tak hanya mendukung di bidang akademik, pengalaman dan soft skill pun bukan hal yang sulit dicari disini dan semua berbasis dari dewan mahasiswa, atau biasa disebut Osis zaman SMA. Tempat organisasi yang cocok dengan orang yang gak seneng ada waktu luang. Gak cuman organisasi, macam Dema, Komako, atau yang lainnya. Hobby pun bisa tersalurkan. Naik Gunung misalnya. Eksistensi Setrajana yang dibalut apik dengan latar belakang organisasi yang kuat, membuat Setrajan gak kalah dengan Mapagama. Atau kecintaan terhadap negeri luar yang bisa disalurkan ke Scanity, khusus Scandinavia, atau Cears, khusus Asia Timur dan masih banyak lagi. Dan kalau pengikut setia ajaran Nabi Muhammad bisa ngikut Jemaah Muslim Fisipol (JMF). Dan ada juga ada khusus agama lain , seperti PMK dan KMK.

                Fisipol. Kampus tempatnya enam jurusan bernaung. Mulai dari Komunikasi, HI, Sosiologi, PSDK, JPP, dan MKP. Memang terkadang berbeda pendapat dan sering Clash antar jurusan satu dan lainnya. Dan juga gak bisa dipungkiri terdapat Tembok “gengsi” yang menjulang tinggi antar jurusan. Tapi kami yakin, kami adalah satu. Dan berbasis satu nama, Sosial dan Politik. Saya, Fauzi Ananta. Memang orang biasa diantara luar biasa. Tapi saya yakin, saya akan menjadi sangat luar biasa kedepannya. FISIPOL BERSATU!? TAK BISA DIKALAHKAN!

Wednesday, October 9, 2013

Kejutan, Lama tapi Baru #1

            “Bola? Gak asik! Maen gitu2 doang, rebutin satu bola lagi. Kayak gak ada bola lain aja”
            “Bola itu nyawa gue! Asiknya itu loh, gak nahan!”

Well, itu dua pernyataan yang jelas berlawanan. Oke, penggila bola atau bukan, hal aneh kalo gak tau yang namanya liga inggris, liga italia, atau liga spanyol. Yang merupakan tiga kompetisi terbaik di ranah eropa. Siapa yang bisa menyangkal? Memang, eksistensi Liga Jerman dan Liga Prancis yang mulai naik, tapi belum bisa melebihi liga yang sudah “ada” sejak dulu. Oke, bumbu2 “Pemanis” seperti Wags (Wife and Girlfriends) Jerman gak bisa dipungkiri jadi yang terbaik di Eropa.. Tapi jalannya liga tetap menjadi perhatian utama penikmat. Mana mungkin orang lebih menikmati bumbu2 kopi daripada kopinya sendiri? Dan satu hal yang paling ditunggu-ditunggu, pasti kejutan. Yang namanya sepak bola, pasti gak bisa lepas dari yang satu ini. Musim 2013-2014 sekalipun. Ada beberapa kejutan, yang “mungkin” membuat kalian semua tercengang dan bertanya2 “Lah Kok?” atau “Gila! Hebat banget!” atau yang lainnya lah. Dan bukannya menganggap remeh liga lain, hanya di liga lain kurang mantapnya bumbu kejutan. Sehingga kami lebih terfokus ke tiga liga terbaik di ranah eropa, Inggris, Italia, Spanyol. Cekidot.
Source : MySuperSoccer
Gak afdol kalo gak bahas EPL jadi yang pertama, karena hak siar di EPL tetap jadi yg terbaik di eropa. Dan fakta kalau EPL tetap liga terbaik, walau kurangnya prestasi, gak bisa dipungkiri. Dan juga kekuatan klub yang lebih merata, yang membuat kemungkinan terjadi “kejutan” semakin besar. Eits, merata belum tentu gak ada penguasa. Dua penguasa EPL terkini, Arsenal dan Liverpool, membuat dunia tercengang karena berhasil membokongi klub2 tradisi kuat, seperti Chelsea, City, dan United. Yak, Arsenal dan Liverpool memang juga tim dengan tradisi kuat, tapi Prestasi mereka akhir2 ini yang membuat mereka memuncaki klasemen menjadi sesuatu yang “gak” wajar. Liverpool misalnya, tahun berapa Liverpool terakhir kali merebut EPL? Jawabannya belum pernah. Atau Arsenal, yang udah 8 tahun haus gelar. Yak, mungkin dua tim tersebut kurang “kejutan” karena sudah ada tradisi kuat. Bagaimana dengan The Saints? Atau biasa disapa Southampton. Nangkring di posisi 4, hanya dibawah Arsenal, Liverpool, dan Chelsea. Jadi sesuatu yang gila kan? Bisa nangkring diatas United, City, dan Spurs, yang notabene dulu penguasa Big Four.
Source :MySuperSoccer
Terus kenapa? Semua pasti ada penyebabnya. Dan di Arsenal, pemuncak klasemen dengan gol terbanyak kedua setelah City, dengan total 14 gol dalam 7 Match. Dengan rata2 2 gol per match, siapa yang bisa memungkiri ini karena pemain anyar, Mesut Oezil? Yak, pembelian terbaik wenger. Dan menjadi otak dari permainan Gooners, menemani Cazorla yang tetap setia meski diincar banyak klub. Dan ada satu Monster yang siap merobek jala lawan, Olivier Giroud. Kombinasi Giroud-Oezil menjadi kombinasi menakutkan. Karena Giroud masuk jajaran Top-Scorer EPL dengan empat golnya. Selain Oezil yang jadi otak, siapa yg bisa menyangkal Aaron Ramsey sebagai Otak kedua? Dan juga pemecah kebuntuan? Bukan main, kalo Gooners sampai buntu, Ramsey selalu Coming From Behind. dan mencetak gol pemecah kebuntuan, bagai malaikat yang datang dari langit.
Source : MySuperSoccer
Liverpool, tim dengan tradisi kuat yang akhir2 ini melempem, siapa sangka juga memberi kejutan? Eksistensi Daniel Sturridge yang makin “matang”, terbukti dengan jadi pemuncak Top-scorer dengan 6 gol yang sudah dilesakannya dalam 7 Match. Dan absennya Luis Suarez sebagai Most Creative player, bisa ditutupi Coutinho, pemain asal Brazil yang telah menyumbang 18 Chances. Terbanyak di Liverpool. Dan Comeback Luis Suarez di Matchday ke-6, makin mempertajam posisi kedua yang sudah ditangan. Suarez memang baru mencetak dua gol di comeback-nya lawan Sunderland. tapi melihat dia musim lalu, dirasa cukup untuk membuat termangu orang2 yang meragukannya.
Source : MySuperSoccer
Source : MySuperSoccer
Tim terakhir tapi bukan akhir adalah Southampton. Tim “gak ada” yang memprediksi bisa merangsek naik ke tangga empat di EPL. Mengangkat Maurice Pochettino menggantikan Nigel Adkins Januari silam mungkin jadi salah satu factor. Tapi, siapa yang tahu kalau pemilik posisi empat ini musim lalu di posisi 14 klasemen, bahkan dua musim lalu di Champions League?! Kehadiran pemain anyar macam Osvaldo, Wanyama, dan Lovren, dianggap mampu memberi suntikan semangat ke pemain senior, macam Lambert, Lallana, dan Artur Boruc. Dan khusus Rickie Lambert, penampilan gemilang yang membuat dia dipanggil Roy Hodgson, dan bahkan menyelamatkan muka Inggris dari murka Skotlandia. Catatan khusus untuk newcomer yang membuktikan kapasitasnya sudah setara dengan striker papan atas EPL. Menjinakkan Liverpool, dan City, jadi bukti kedigdayaan The Saints yang siap mengguncang EPL. Artur Boruc juga patut diwaspadai, mahir menjaga gawang, dengan bantuan rekrutan anyar, Lovren. Membuat The Saints menjadi tim paling sedikit kebobolan, dengan 2 gol yang baru bersarang di gawang Artur Boruc. Lini tengah yang solid, dengan kehadiran Wanyama sebagai penyeimbang, dan Lallana sebagai Kreator, dinilai jadi alasan kuat solidnya lini belakang. Walau lini belakang yang kuat, berbanding terbalik dengan lini depan. Lambert-dependencia alasannya. Baru 7 gol yang dicetak soton,dengan 3 gol yang dicetak Lambert. Namun, konsistensi Lambert, dan semakin meningkatnya performa Gaston Ramirez, jadi penanda kalau Soton akan siap berada di papan atas EPL.
Manchester United, Manchester City, dan Chelsea finis pertama, kedua dan ketiga di Premier League musim lalu. Musim ini, ketiga klub tersebut mendatangkan David Moyes, Manuel Pellegrini dan Jose Mourinho untuk menggantikan pelatih lama mereka dengan harapan akan menjadi juara liga.
Source : MySuperSoccer
Namun, siapa sangka, pergantian pelatih membuat mereka melempem, Chelsea di Posisi tiga, city posisi kelima, dan parahnya, United di pos ke 9. Media dan publik di Inggris menjagokan duet Chelsea-City sebagai unggulan utama juara dan United berikutnya. Di bawahnya, ada nama duo London Arsenal dan Tottenham. Walau klasemen yang terlalu jauh dari prediksi, Namun tetap, nampaknya musim depan gelar juara kan berakhir di salah satu dari tiga nama pertama tersebut. Dari tiga nama pelatih anyar The Big Three, hanya Jose Mourinho yang pernah memenangkan PL sebelumnya. Mampukah Jose Mourinho mengulangi catatan baiknya di Chelsea? Atau justru membiarkan salah satu dari Moyes dan Pellegrini untuk menjuarai liga musim ini? Apakah kejutan Soton tetap berlanjut? Atau Arsenal akan berhasil menghapus dahaga gelar? Dan akankah Liverpool akan berhasil mendapat trofi EPL “Pertama”? yak, cukup perhatikan dan sangsikan, dan kita akan lihat siapa yang akan berada di podium juara saat Mei 2014. This is not the end, masih ada dua liga tersisa, Italia dan Spanyol, di dua post berikutnya. Pantengin terus! Arigatou!


Tuesday, October 8, 2013

Lampung. Tungku di ujung pulau Sumatera.

            Lampung. Satu nama yang masih penuh dengan “Misteri”. Bukan hanya sepotong pulau di ujung kaki Sumatera yang termenung saat dilintasi jutaan umat manusia. Kekayaan alam membuat karakter khusus yang “khas” melekat kuat pada daerah ini. Walau total manusia yang mencapai 3% dari keseluruhan di Indonesia, tak membuat Masyarakat menjauhi kehidupan bersandar olah tanah. Dan bahkan menekuninya. Gunung-gunung yang ditemani lembah-lembah yang subur, pohon kelapa melambai sepanjang pantai dengan laut sebagai berkah. Dan hijaunya persawahan sejauh mata memandang. Tak pelak, membuat mereka bermata pencaharian di bidang pertanian. Tak semata cocok tanam di ladang atau rumput, Beternak hewan berkaki dua, berkaki empat, sampai yang tidak berkaki. dan semua itu hanya di satu tempat, Lampung.
Source : Google.Com
            Lampung, lahir tepat 18 Maret 1964. Walau sebelum tanggal tersebut, telah terjadi pemerintahan, mengatasnamakan Sumatera Selatan. Lampung bukan daerah yang tiba2 muncul, pada masa kejayaan Kerajaan kerajaan di Indonesia, Lampung sudah eksis, walau untuk dijajah, dan diambil kekayaan alamnya. Semua berawal dari penjajahan kerajaan Sunda. Namun, seiring berjalannya waktu, Kerajaan Sunda yang sempat jaya, sempat kedodoran saat menghadapi VOC. Dan benar, akhirnya kerajaan sunda menyerah ditandai dengan perjanjian yang berisi kalau Lampung diserahkan ke VOC. Raffles yang sempat merebut daerah Semangka (Lampung dulu) dan tak mau mengembalikan ke Belanda, akhirnya gagal mempertahankan dan balik ke tangan Belanda. Dan pada 1817, muncul pahlawan Raden Intan, yang punya pengaruh besar dan membuat Belanda khawatir akan keberadaanya. Dan sampai menjelang merdeka, rakyat Lampung tetap gigih mengusir penjajah. Dan akhir berbuah manis. Lampung pun menjadi daerah tingkat I pada tahun 1964.
Source : Google.com
            Sepanjang perjalanan, Lampung gak selalu aman. Selain penjajahan Belanda, ada hal lain yang membuat seluruh Indonesia terdiam, bahkan dunia. Dan hal tersebut adalah letusan Krakatau tahun 1883. letusan itu terdengar dari jarak 4.600 kilometer oleh seperdelapan penduduk bumi mengakibatkan hampir 165 desa dan kota hancur, 36.417 warga tewas. Berminggu-minggu abu Krakatau menutupi atmosfer sehingga menghalangi sinar matahari dan menyebabkan perubahan iklim global. Hal yang bahkan kalau di akumulasikan 13.000x lebih dahsyat dari Bom Hiroshima, yang meluluhlantahkan Jepang waktu itu. Krakatau memang telah tiada. Tapi tetap menyisakan jutaan kenangan, dan Anak yang ditinggalkan. Anak Krakatau yang tetap diwaspadai walau letusan tidak mungkin menyamai induk.
Source : Google.com
            Walau punya sejarah kelam, Lampung ga melulu kelam. Ada beberapa hal yang bisa dibanggakan. Mungkin orang-orang mengenal hewan besar seperti Gajah, atau yang buas seperti Harimau Sumatera. Tapi itu hanya segelintir kecil dari keunikan di Lampung. Lampung menyimpan ragam jenis kesenian, mulai dari tari-tarian, musik tradisional, sastra klasik, dan masih banyak lagi. Semua khazanah budaya itu terpencar di setiap pelosok Lampung, baik yang terdeteksi maupun yang belum "terjamah". Setiap kabupaten di Lampung memiliki ciri keseniannya masing-masing. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah merupakan salah satu kekuatan besar yang mampu membangun peradaban (kebudayaan). Kopi, lada, cengkih, kekayaan tambak udang, kekayaan bahari laut, hutan yang menghijau sebagai paru-paru dunia, gajah Lampung, harimau sumatera dan masih banyak lagi anugerah Tuhan yang masih tersembunyi, kesemuanya adalah suatu khazanah, yang membuat kami berbeda, dan (seharusnya) kami sadari.


            Keberadaan Lampung saat ini merupakan buah dari peradaban (kebudayaan) yang berproses sejak masa lalu. Seiring berjalannya waktu, banyak hal2 baru yang potensial dan ditemukan. Namun, semua itu percuma, karena kami tahu, kami belum bisa memanfaatkannya. Kelebihan fasilitas membuat kami terlena. terbentangnya jalan tol, hadirnya bandar udara berkelas internasional, pelabuhan berskala global, dibangunnya kota baru, sampai berjejernya rel kereta ganda yang mampu membelah Sumatera dari ujung Selatan sampai pucuknya. Jika kelak semua lengkap, tak satu yang kuasa menahan laju pertumbuhan Lampung dalam peta nasional dan kian pentinglah kawasan ini dalam percaturan regional. Dan jika semua selaras dengan keinginan membangun alam, sempurnalah Lampung untuk mencapai “puncak”-nya. #BridgingCourse

Sunday, September 22, 2013

Realita Mobil "Murah"




Jangan Jual Mobil Murah di Kota Macet - Menhub
"Kalau alasannya mobil murah menambah kemacetan, apakah mobil mahal tidak menyebabkan kemacetan," cetus JK di sela-sela acara Singapore Summit, Jumat (20/9) malam di Singapura.
Well, itulah pernyataan bertentangan dari Menhub, Bapak Mangindaan, yang kontra mobil murah dan Bapak Jusuf Kalla yang Pro mobil murah.

TAPI? Apa ini bisa dihindari?











"Pada 2014 jika tidak ada pembenahan sistem transportasi Jakarta, maka lalu lintas akan `stuck`," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian Pekerjaan Umum Setiabudi Albamar di Jakarta, Kamis.
Setiap Pagi, mau ke kantor atau sekolah. Baru keluar rumah, eh mobil2 udah baris aja depan rumah. gak terkecuali Yogyakarta. Jogja emang belum semacet itu sih, tapi, sepertinya emang tinggal nunggu waktu aja deh. Ditambah serbuan mobil dibawah 100 juta. Apa gak makin parah aja Indonesia?!
"Kalau melihat pertumbuhan kendaraan sekitar 700 per hari, maka kami prediksi 2014 jalan di Jakarta sudah stuck. Kalau tidak ada kebijakan membatasi angka kendaraan tentu akan semakin parah kondisinya," ujar Royke, Senin (1/8/2011) di Polda Metro Jaya.
Yak, seperti itulah gambaran kota2 besar di Indonesia. Menyakitkan memang, tapi memang udah takdir kalo gak ada tindakan dan kesadaran dari semua pihak. Apakah hanya akal2an beberapa politisi membuat banyak mobil dibawah 100 juta. Katanya mobil murah untuk rakyat kecil. Tapi, apa rakyat kecil bener2 butuh mobil murah? Jelas, yang mereka butuhin itu makan! Mobil murah merajarela, tapi bahan pokok makin mahal aja. Bisa dilihat kasus kedelai, gimana bisa itu jadi melambung? Apa gak karena kebodohan dari pemerintah tuh. Bukannya berbenah, malah ngeluarin kebijakan yang Nyeleweh. Tapi gak mikirin dampaknya? Alamak! Bukannya bikin maju, malah bikin jeblok. Kenapa?
"Faktor utama infrastruktur dalam artinya konektivitas. Itu yang menjadi sorotan dan meningkatkan kualitas pelayanan kita, rupanya menjadi satu pembicaraan pelabuhan internasional, seringnya airport kita sering delay," ujar Hatta Rajasa saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (18/9).
Gimana ceritanya? Kalo Investor baru mau investasi, udah nungguin pesawat di airport,  eh delay.  Udah bĂȘte nungguin, baru keluar bandara, eh langsung macet. Apa gak dia langsung kabur dari mobil, terus naik pesawat balik ke negaranya sendiri?! Apa gak semua investor langsung ogah nanemin modal di Indonesia?
Tapi, ada beberapa cara yang jelas bisa mengurangi kepadatan kota2 besar. Seperti, larangan Parkir-On-Street, Larangan masuk kota truk2 besar, dan tariff yang dipermahal. Tapi, apa semua salah Pemerintah? GAK! Rakyat juga salah. Kenapa mereka terlalu “Sok” Hedonisme beli kendaraan pribadi yang “Mahal”. Apa cuman untuk Show Off? Kalo iya, mending pindah ke amrik sono, Indonesia kan tradisi yang ramah. Lagian, apa salahnya sih naik Trans Jakarta? Gengsi? Bodoh. Jujur, saat saya ke Jakarta bersama 18 orang teman, untuk tes, kami naik Trans Jakarta, dan KAMI MENIKMATI. Walau harus terkesan nunggu lama, tapi bisa lebih cepet sampe kok, karena ada Track sendiri (Walau kadang ada orang bodoh yang salah jalur, jelas2 itu jalur Trans Jakarta) dan dingin kok. Terbukti dengan saya yang abis jalan jauh, masuk situ, bisa tidur sangking dinginnya..
In short, dengan kebijakan yang gak “Sewajarnya” pemerintah juga bisa melakukan perubahan. Selama ada keinginan yang keras. coba intip Jepang, setiap Kendaraan harus lolos Uji Emisi baru boleh masuk pasar. tengok juga Singapura, gunain pajak tinggi biar masyarakat gak pade beli, atau liat Rusia, yang buat Jalur Sepeda sampe berkilo2. Tapi, gak cuman pemerintah, gimana kalo udah diterapin semua, tapi otak orang Indonesia yang bejat bisa ngakalin? Gak kelar juga deh. Jadi dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, menentang Konspirasi kemakmuran dari beberapa pihak, dan menerapkan yang seharusnya. DO IT!

Saturday, September 21, 2013

A Story coming from Behind

                Ilmu Komunikasi UGM. Yak, satu jurusan dari FISIPOL yang ternyata dulunya bernama Ilmu Publisistik, telah berdiri hampir 30 tahun. Sejak 1983. Well, jika berbicara tentang ilmu komunikasi, mungkin beberapa orang berpendapat “Untuk apa masuk Komunikasi? Toh, kita dari lahir udah diajarin komunikasi.” Atau “Komunikasi? Itumah ikut UKM aja, udah bias komunikasi.” Tapi, saya gak sependapat. Kenapa? Karena kalo ikut UKM atau kehidupan kita sejak lahir, saya tegaskan. Itu adalah Interaksi.
                Berbeda jika di Komunikasi. Gak hanya kita harus interaksi, atau berhubungan. Namun kita harus bisa mendalami, Ilmu tentang komunikasi, baik intern maupun ekstern. Yang terbagi jadi dua focus, strategis dan Media. (saya ambil media) :D Dan, menurut saya, persepsi orang awam yang langsung men-Judge. Sangatlah tidak baik, dan kita harus merubahnya.
                Tak terkecuali orang tua saya. Mereka sempat bertanya “Komunikasi? Mau jadi apa?” hal itu, masih saya maklumi, karena keluarga besar saya berkuliah di teknik, hukum, dokter. Yang semua terjamin masa depannya.. Berbanding terbalik dengan saya yang terkesan sedikit gambling yang membuat orang tua sempat mempertanyakan pilihan saya. Dan memaksa saya ikut STAN. Untung ga masuk…
                Namun, dengan keyakinan tinggi. Dan kemauan keras. Saya harus menentang kemauan orang tua saya yang mau saya masuk hukum. Dan semua dimulai dari SNMPTN. Pendaftaran tiba, dan saya yang “jijik” dengan UNILA, hanya milih UGM, karena kalau milih dua harus ada daerah asal. Dan dengan halus, saya menolak UNILA. Tapi lupakanlah -_-
                Kualat, nolak UNILA. Ditolak juga UGM…. Tapi ga terlalu berharap, karena gada sensasi terima undangan! Haha. Dengan kalem, SBM ngikut, dan terbang ke jogja. Tes disana ceritanya. Udah tes, optimis sekali bakal masuk. Tapi, kan masih ada SIMAK dan UM UGM, jadi ngikut aja semua, sekalian ngabisin duit gitu. Yak, kalo perg
i ke Jakarta buat tes bareng 18 temen kudu diceritain, kayaknya hampir 2000 kata deh…. Skip aja.
                Buka pengumuman, dag dig dug, buka bareng 3 temen jeng jeng jeng… dibukain temen. Dia yang liat… dan Alhamdulillah! Takdir di komunikasi UGM gak kemana! Dengan impian yang masih tercantum 5 cm di depan kening, jadi Jurnalis dan Aktivis. Well, kurang panjang ya. Karena minimal 500 words. Jadi, mau songong dikit nih. Kan terima lah ya SBM pilihan pertama. Wuih! Seneng bukan kepayang! Sekelas ga lebih dari lima soalnya yg keterima SBM. Miris. -_-
                Dah, ceritanya masih ada pengumuman SIMAK sama UM UGM. Pengumuman Simak, buka sendiri, gak kayak SBM. Jeng jeng jeng…. Terima juga! Masuk Kriminologi UI. Antara seneng dan sedih. Seneng karena keterima. Tapi, sedih karena merebut kursi orang lain. Eits, tapi salah mereka juga, kenapa gak lebih pinter dari saya… oke, lupakan. Yak, tiba di pengumuman terakhir, yang cumin formalitas. UM UGM. Dan, memang gaboleh merebut kursi calon temen. Jadi ditolak. Tapi kalem aja, udah terima dua ini. Ehhh.
Well, udah masuk Komunikasi UGM. Tempat banyak calon orang2 sukses menjalani rutinitas. Dan, saya berada salah satu di antara mereka. Seneng! Kayak kalo kita suka cewe, eh mereka suka balik… lupakan. -_-  mimpi. Saya yakin, mimpi ada buat diraih. Dan percayalah, saya akan sukses melebihi semua yang membaca ini. Notice! Thanks! #BridgingCourse