Fauzi Ananta

Official Website

Pages

Halo

Halo

Sunday, October 20, 2013

Menggugat Pers dan Negara


Amir Effendi Siregar
Tanggal 11 Februari, peringatan Hari Pers Nasional di Manado, ketua Umum PWI, Bung Margiono, mempermasalahkan Independensi pers. Dan dua hari sebelumnya, Menteri Tifatul Sembiring juga mempersoalkan masalah yang sama. Dan di lain tempat, Presiden SBY meminta kepada pemilik manajemen media, agar memberi ruang dan relative adil kepada semua perserta pemilu. Agar tidak menimbulkan cekcok antarpihak. Apalagi tahun depan, 2014 merupakan tahun politik. Namun, gugatan hanya kepada media? Bagaimana dengan Negara yang merupakan regulator media?
Elitisme dan Sentralisasi
                Ke-elitis-an media Indonesia dibuktikan dengan isinya yang seragam, dan kepemilikannya yang masih terkonsentrasi. Bahkan, sangat jauh dari standar UNESCO, 1:10 antara surat kabar dan penduduk. Yang sangat jauh dibandingkan Negara maju, seperti Jepang dan AS. Dan parahnya, meskipun banyak yang menggunakan internet, Penetrasi ke internet tegolong minim, baru 24%. Dibandingkan Negara maju sudah mencapai 70%. Televise swasta yang dipenuhi ekspektasi juga baru 78% dan 67% baru mencapai penduduk Indonesia, TVRI sekalipun, tidak mampu melebihi ekspektasi. Namun, ada yang bisa dibanggakan, keberadaan radio yang memliki jangkauan paling luas diantara media yang lainnya.
Menggugat Regulator
                Regulasi media yang dibagi menjadi dua, tak mungkin tak ada kecacatan. Pertama, Media tanpa frekuensi. Seperti Majalah dan media cetak lainnya. Keberadaan dewan pers yang bertugas menjaga kemerdekaan pers, masih perlu ditingkatkan. Banyak pihak yang kurang puas dengan penyelesaian sengketa. Terkesan dewan pers pihak yang damai. Kedua, media yang menggunakan frekuensi, seperti Radio dan Televisi. Pengaturan yang ketat dan izin dibatasi membuat isi terkadang monoton. Jika sebuah kesalahan dari media cetak, tidak bisa diberikan sangsi hokum, berbanding terbalik dengan media elektronik.
                MK mengutip , seseorang atau badan hokum tak boleh mimiliki lebih dari dua stasiun televise di dua provinsi berbeda. Dan mengakibatkan seseorang memiliki lebih dari satu di satu provinsi. Peran regulator dan penegakan hokum harus ditingkatkan. Atau kapital akan menguasai segalanya.
Kompas, 18 April 2013

Thursday, October 10, 2013

Biasa diantara luar biasa

Fisipol. Tempatku bernaung empat tahun kedepan. Kampus yang penuh kedamaian, megah, dan dipenuhi cinta. Gedung yang tergolong baru, ditambah dengan pohon yang rindang, dan sejuk. Banyak orang yang berlalu-lalangpun mempunyai satu pendapat, nyaman. Faktor lain yang mendukung pun termasuk hal yang penting. Yang semakin mendukung mahasiswa all-out dalam hal apapun. Manajemen pun tak pernah luput akan hal tersebut.
                Terdiri dari enam gedung, dengan fasilitas yang memadai. Di tengah terhampar luas lapangan san siro, karena lapangannya berbentuk kotak-kotak, sehingga disebut San Siro. Lima lantai gedung tak membuat semua “gempor” karena adanya Lift lengkap dengan Braille untuk membantu orang yang punya kekurangan. Fasilitas wi-fi yang kebut, cocok untuk surfing dan download film. Tap sayang, sinyal terkadang menjadi kendala. Tapi kami maklum, karena dengan gedung seperti ini, wajar saja kalau sinyal susah didapat. Dan ada satu hal yang fakultas lain tak punya, Basement. Dengan basis gedung tinggi, diracik dengan Basement yang apik, definisi Hotel mungkin makin melekat di Fisipol. Ruangan yang dingin dan kursi yang seempuk “sofa” membuat para Mahasiswa terlena dengan segala yang ada.
                Tak hanya mendukung di bidang akademik, pengalaman dan soft skill pun bukan hal yang sulit dicari disini dan semua berbasis dari dewan mahasiswa, atau biasa disebut Osis zaman SMA. Tempat organisasi yang cocok dengan orang yang gak seneng ada waktu luang. Gak cuman organisasi, macam Dema, Komako, atau yang lainnya. Hobby pun bisa tersalurkan. Naik Gunung misalnya. Eksistensi Setrajana yang dibalut apik dengan latar belakang organisasi yang kuat, membuat Setrajan gak kalah dengan Mapagama. Atau kecintaan terhadap negeri luar yang bisa disalurkan ke Scanity, khusus Scandinavia, atau Cears, khusus Asia Timur dan masih banyak lagi. Dan kalau pengikut setia ajaran Nabi Muhammad bisa ngikut Jemaah Muslim Fisipol (JMF). Dan ada juga ada khusus agama lain , seperti PMK dan KMK.

                Fisipol. Kampus tempatnya enam jurusan bernaung. Mulai dari Komunikasi, HI, Sosiologi, PSDK, JPP, dan MKP. Memang terkadang berbeda pendapat dan sering Clash antar jurusan satu dan lainnya. Dan juga gak bisa dipungkiri terdapat Tembok “gengsi” yang menjulang tinggi antar jurusan. Tapi kami yakin, kami adalah satu. Dan berbasis satu nama, Sosial dan Politik. Saya, Fauzi Ananta. Memang orang biasa diantara luar biasa. Tapi saya yakin, saya akan menjadi sangat luar biasa kedepannya. FISIPOL BERSATU!? TAK BISA DIKALAHKAN!

Wednesday, October 9, 2013

Kejutan, Lama tapi Baru #1

            “Bola? Gak asik! Maen gitu2 doang, rebutin satu bola lagi. Kayak gak ada bola lain aja”
            “Bola itu nyawa gue! Asiknya itu loh, gak nahan!”

Well, itu dua pernyataan yang jelas berlawanan. Oke, penggila bola atau bukan, hal aneh kalo gak tau yang namanya liga inggris, liga italia, atau liga spanyol. Yang merupakan tiga kompetisi terbaik di ranah eropa. Siapa yang bisa menyangkal? Memang, eksistensi Liga Jerman dan Liga Prancis yang mulai naik, tapi belum bisa melebihi liga yang sudah “ada” sejak dulu. Oke, bumbu2 “Pemanis” seperti Wags (Wife and Girlfriends) Jerman gak bisa dipungkiri jadi yang terbaik di Eropa.. Tapi jalannya liga tetap menjadi perhatian utama penikmat. Mana mungkin orang lebih menikmati bumbu2 kopi daripada kopinya sendiri? Dan satu hal yang paling ditunggu-ditunggu, pasti kejutan. Yang namanya sepak bola, pasti gak bisa lepas dari yang satu ini. Musim 2013-2014 sekalipun. Ada beberapa kejutan, yang “mungkin” membuat kalian semua tercengang dan bertanya2 “Lah Kok?” atau “Gila! Hebat banget!” atau yang lainnya lah. Dan bukannya menganggap remeh liga lain, hanya di liga lain kurang mantapnya bumbu kejutan. Sehingga kami lebih terfokus ke tiga liga terbaik di ranah eropa, Inggris, Italia, Spanyol. Cekidot.
Source : MySuperSoccer
Gak afdol kalo gak bahas EPL jadi yang pertama, karena hak siar di EPL tetap jadi yg terbaik di eropa. Dan fakta kalau EPL tetap liga terbaik, walau kurangnya prestasi, gak bisa dipungkiri. Dan juga kekuatan klub yang lebih merata, yang membuat kemungkinan terjadi “kejutan” semakin besar. Eits, merata belum tentu gak ada penguasa. Dua penguasa EPL terkini, Arsenal dan Liverpool, membuat dunia tercengang karena berhasil membokongi klub2 tradisi kuat, seperti Chelsea, City, dan United. Yak, Arsenal dan Liverpool memang juga tim dengan tradisi kuat, tapi Prestasi mereka akhir2 ini yang membuat mereka memuncaki klasemen menjadi sesuatu yang “gak” wajar. Liverpool misalnya, tahun berapa Liverpool terakhir kali merebut EPL? Jawabannya belum pernah. Atau Arsenal, yang udah 8 tahun haus gelar. Yak, mungkin dua tim tersebut kurang “kejutan” karena sudah ada tradisi kuat. Bagaimana dengan The Saints? Atau biasa disapa Southampton. Nangkring di posisi 4, hanya dibawah Arsenal, Liverpool, dan Chelsea. Jadi sesuatu yang gila kan? Bisa nangkring diatas United, City, dan Spurs, yang notabene dulu penguasa Big Four.
Source :MySuperSoccer
Terus kenapa? Semua pasti ada penyebabnya. Dan di Arsenal, pemuncak klasemen dengan gol terbanyak kedua setelah City, dengan total 14 gol dalam 7 Match. Dengan rata2 2 gol per match, siapa yang bisa memungkiri ini karena pemain anyar, Mesut Oezil? Yak, pembelian terbaik wenger. Dan menjadi otak dari permainan Gooners, menemani Cazorla yang tetap setia meski diincar banyak klub. Dan ada satu Monster yang siap merobek jala lawan, Olivier Giroud. Kombinasi Giroud-Oezil menjadi kombinasi menakutkan. Karena Giroud masuk jajaran Top-Scorer EPL dengan empat golnya. Selain Oezil yang jadi otak, siapa yg bisa menyangkal Aaron Ramsey sebagai Otak kedua? Dan juga pemecah kebuntuan? Bukan main, kalo Gooners sampai buntu, Ramsey selalu Coming From Behind. dan mencetak gol pemecah kebuntuan, bagai malaikat yang datang dari langit.
Source : MySuperSoccer
Liverpool, tim dengan tradisi kuat yang akhir2 ini melempem, siapa sangka juga memberi kejutan? Eksistensi Daniel Sturridge yang makin “matang”, terbukti dengan jadi pemuncak Top-scorer dengan 6 gol yang sudah dilesakannya dalam 7 Match. Dan absennya Luis Suarez sebagai Most Creative player, bisa ditutupi Coutinho, pemain asal Brazil yang telah menyumbang 18 Chances. Terbanyak di Liverpool. Dan Comeback Luis Suarez di Matchday ke-6, makin mempertajam posisi kedua yang sudah ditangan. Suarez memang baru mencetak dua gol di comeback-nya lawan Sunderland. tapi melihat dia musim lalu, dirasa cukup untuk membuat termangu orang2 yang meragukannya.
Source : MySuperSoccer
Source : MySuperSoccer
Tim terakhir tapi bukan akhir adalah Southampton. Tim “gak ada” yang memprediksi bisa merangsek naik ke tangga empat di EPL. Mengangkat Maurice Pochettino menggantikan Nigel Adkins Januari silam mungkin jadi salah satu factor. Tapi, siapa yang tahu kalau pemilik posisi empat ini musim lalu di posisi 14 klasemen, bahkan dua musim lalu di Champions League?! Kehadiran pemain anyar macam Osvaldo, Wanyama, dan Lovren, dianggap mampu memberi suntikan semangat ke pemain senior, macam Lambert, Lallana, dan Artur Boruc. Dan khusus Rickie Lambert, penampilan gemilang yang membuat dia dipanggil Roy Hodgson, dan bahkan menyelamatkan muka Inggris dari murka Skotlandia. Catatan khusus untuk newcomer yang membuktikan kapasitasnya sudah setara dengan striker papan atas EPL. Menjinakkan Liverpool, dan City, jadi bukti kedigdayaan The Saints yang siap mengguncang EPL. Artur Boruc juga patut diwaspadai, mahir menjaga gawang, dengan bantuan rekrutan anyar, Lovren. Membuat The Saints menjadi tim paling sedikit kebobolan, dengan 2 gol yang baru bersarang di gawang Artur Boruc. Lini tengah yang solid, dengan kehadiran Wanyama sebagai penyeimbang, dan Lallana sebagai Kreator, dinilai jadi alasan kuat solidnya lini belakang. Walau lini belakang yang kuat, berbanding terbalik dengan lini depan. Lambert-dependencia alasannya. Baru 7 gol yang dicetak soton,dengan 3 gol yang dicetak Lambert. Namun, konsistensi Lambert, dan semakin meningkatnya performa Gaston Ramirez, jadi penanda kalau Soton akan siap berada di papan atas EPL.
Manchester United, Manchester City, dan Chelsea finis pertama, kedua dan ketiga di Premier League musim lalu. Musim ini, ketiga klub tersebut mendatangkan David Moyes, Manuel Pellegrini dan Jose Mourinho untuk menggantikan pelatih lama mereka dengan harapan akan menjadi juara liga.
Source : MySuperSoccer
Namun, siapa sangka, pergantian pelatih membuat mereka melempem, Chelsea di Posisi tiga, city posisi kelima, dan parahnya, United di pos ke 9. Media dan publik di Inggris menjagokan duet Chelsea-City sebagai unggulan utama juara dan United berikutnya. Di bawahnya, ada nama duo London Arsenal dan Tottenham. Walau klasemen yang terlalu jauh dari prediksi, Namun tetap, nampaknya musim depan gelar juara kan berakhir di salah satu dari tiga nama pertama tersebut. Dari tiga nama pelatih anyar The Big Three, hanya Jose Mourinho yang pernah memenangkan PL sebelumnya. Mampukah Jose Mourinho mengulangi catatan baiknya di Chelsea? Atau justru membiarkan salah satu dari Moyes dan Pellegrini untuk menjuarai liga musim ini? Apakah kejutan Soton tetap berlanjut? Atau Arsenal akan berhasil menghapus dahaga gelar? Dan akankah Liverpool akan berhasil mendapat trofi EPL “Pertama”? yak, cukup perhatikan dan sangsikan, dan kita akan lihat siapa yang akan berada di podium juara saat Mei 2014. This is not the end, masih ada dua liga tersisa, Italia dan Spanyol, di dua post berikutnya. Pantengin terus! Arigatou!


Tuesday, October 8, 2013

Lampung. Tungku di ujung pulau Sumatera.

            Lampung. Satu nama yang masih penuh dengan “Misteri”. Bukan hanya sepotong pulau di ujung kaki Sumatera yang termenung saat dilintasi jutaan umat manusia. Kekayaan alam membuat karakter khusus yang “khas” melekat kuat pada daerah ini. Walau total manusia yang mencapai 3% dari keseluruhan di Indonesia, tak membuat Masyarakat menjauhi kehidupan bersandar olah tanah. Dan bahkan menekuninya. Gunung-gunung yang ditemani lembah-lembah yang subur, pohon kelapa melambai sepanjang pantai dengan laut sebagai berkah. Dan hijaunya persawahan sejauh mata memandang. Tak pelak, membuat mereka bermata pencaharian di bidang pertanian. Tak semata cocok tanam di ladang atau rumput, Beternak hewan berkaki dua, berkaki empat, sampai yang tidak berkaki. dan semua itu hanya di satu tempat, Lampung.
Source : Google.Com
            Lampung, lahir tepat 18 Maret 1964. Walau sebelum tanggal tersebut, telah terjadi pemerintahan, mengatasnamakan Sumatera Selatan. Lampung bukan daerah yang tiba2 muncul, pada masa kejayaan Kerajaan kerajaan di Indonesia, Lampung sudah eksis, walau untuk dijajah, dan diambil kekayaan alamnya. Semua berawal dari penjajahan kerajaan Sunda. Namun, seiring berjalannya waktu, Kerajaan Sunda yang sempat jaya, sempat kedodoran saat menghadapi VOC. Dan benar, akhirnya kerajaan sunda menyerah ditandai dengan perjanjian yang berisi kalau Lampung diserahkan ke VOC. Raffles yang sempat merebut daerah Semangka (Lampung dulu) dan tak mau mengembalikan ke Belanda, akhirnya gagal mempertahankan dan balik ke tangan Belanda. Dan pada 1817, muncul pahlawan Raden Intan, yang punya pengaruh besar dan membuat Belanda khawatir akan keberadaanya. Dan sampai menjelang merdeka, rakyat Lampung tetap gigih mengusir penjajah. Dan akhir berbuah manis. Lampung pun menjadi daerah tingkat I pada tahun 1964.
Source : Google.com
            Sepanjang perjalanan, Lampung gak selalu aman. Selain penjajahan Belanda, ada hal lain yang membuat seluruh Indonesia terdiam, bahkan dunia. Dan hal tersebut adalah letusan Krakatau tahun 1883. letusan itu terdengar dari jarak 4.600 kilometer oleh seperdelapan penduduk bumi mengakibatkan hampir 165 desa dan kota hancur, 36.417 warga tewas. Berminggu-minggu abu Krakatau menutupi atmosfer sehingga menghalangi sinar matahari dan menyebabkan perubahan iklim global. Hal yang bahkan kalau di akumulasikan 13.000x lebih dahsyat dari Bom Hiroshima, yang meluluhlantahkan Jepang waktu itu. Krakatau memang telah tiada. Tapi tetap menyisakan jutaan kenangan, dan Anak yang ditinggalkan. Anak Krakatau yang tetap diwaspadai walau letusan tidak mungkin menyamai induk.
Source : Google.com
            Walau punya sejarah kelam, Lampung ga melulu kelam. Ada beberapa hal yang bisa dibanggakan. Mungkin orang-orang mengenal hewan besar seperti Gajah, atau yang buas seperti Harimau Sumatera. Tapi itu hanya segelintir kecil dari keunikan di Lampung. Lampung menyimpan ragam jenis kesenian, mulai dari tari-tarian, musik tradisional, sastra klasik, dan masih banyak lagi. Semua khazanah budaya itu terpencar di setiap pelosok Lampung, baik yang terdeteksi maupun yang belum "terjamah". Setiap kabupaten di Lampung memiliki ciri keseniannya masing-masing. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah merupakan salah satu kekuatan besar yang mampu membangun peradaban (kebudayaan). Kopi, lada, cengkih, kekayaan tambak udang, kekayaan bahari laut, hutan yang menghijau sebagai paru-paru dunia, gajah Lampung, harimau sumatera dan masih banyak lagi anugerah Tuhan yang masih tersembunyi, kesemuanya adalah suatu khazanah, yang membuat kami berbeda, dan (seharusnya) kami sadari.


            Keberadaan Lampung saat ini merupakan buah dari peradaban (kebudayaan) yang berproses sejak masa lalu. Seiring berjalannya waktu, banyak hal2 baru yang potensial dan ditemukan. Namun, semua itu percuma, karena kami tahu, kami belum bisa memanfaatkannya. Kelebihan fasilitas membuat kami terlena. terbentangnya jalan tol, hadirnya bandar udara berkelas internasional, pelabuhan berskala global, dibangunnya kota baru, sampai berjejernya rel kereta ganda yang mampu membelah Sumatera dari ujung Selatan sampai pucuknya. Jika kelak semua lengkap, tak satu yang kuasa menahan laju pertumbuhan Lampung dalam peta nasional dan kian pentinglah kawasan ini dalam percaturan regional. Dan jika semua selaras dengan keinginan membangun alam, sempurnalah Lampung untuk mencapai “puncak”-nya. #BridgingCourse