Beralamat
di www.kaskus.com , kaskus yang didirikan
oleh salah satu wirausahawan muda, Andrew Darwis, memang menjadi situs favorit
hampir seluruh remaja Indonesia. dan hal tersebut dapat dibuktikan dengan
jumlah member yang mencapai 4 juta
jiwa, yang menobatkan kaskus menjadi komunitas dengan member terbanyak se-Indonesia. dengan jumlah member sebanyak itu, mungkin banyak yang terheran-heran kenapa ngaskus menjadi kegemaran setiap remaja.
Yak, tak lain tak bukan karena beberapa kunci didalamnya.
Saat pertama kali membuka kaskus,
pasti langsung melihat yang namanya hot
thread. Dan hot thread selalu up to date setiap harinya, sehingga para
pemain kaskus, atau biasa disebut kaskuser,
bisa keep in touch dengan segala hal
yang terkenal tabu dan baru. Selain hot
thread, keberadaan forum-forum didalamnya tentu memegang peranan vital yang
bisa mendongkrak populasi kaskuser. Mulai
dari the lounge, forum jual beli
(FJB), berita, dan masih banyak lagi. Membuat para kaskuser betah duduk didepan layar monitor hanya untuk mantengin
semua forum kaskus. Salah satu forum kaskus, memang menjadi sorotan, karena
keberadaanya dinilai khalayak memiliki berbagai dampak. Dan forum tersebut
adalah FJB.
Forum jual beli, atau akrab disapa agan dan aganwati FJB, menjadi suatu forum yang sering dikunjungi oleh kaskuser pada umumnya. Yang kaskuser lakukan disana adalah sesuai
nama forum tersebut, jual beli. Memang, sudah ada situs kenamaan yang bersaing
dengan FJB kaskus ini, seperti Berniaga atau tokobagus. Tapi, FJB kaskus selalu
menjadi pilihan pertama karena memang lebih unggul, baik dari tampilan yang
lebih menarik, atau sistem penjualan yang cenderung lebih mudah.
Harus diakui, kaskus memang menjadi
lebih terpercaya dengan beberapa item didalamnya, yang lebih mengedepankan
reputasi dan testimoni. Reputasi misalnya, kaskus memiliki sesuatu yang “unik”
karena mereka lebih out of the box
dengan cendol dan batanya. Jika cendol identik dengan penjual yang terpercaya,
dan bata dengan penipu. Itu memang sudah menjadi stigma berkelanjutan, yang
sebenarnya pemilik bata juga belum tentu penipu, karena mungkin saja mereka
menjadi anti-mainstream dengan jadi collector bata. Aneh bukan, tapi sudah
sering ditemui di FJB kaskus.
Testimoni di kaskus juga memudahkan
pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih penjual. Dengan adanya testimoni, tentu
kita bisa melihat persepsi dari berbagai kalangan, dan memudahkan kita memilih
mana yang lebih baik. Tampilan juga menjadi sesuatu yang ditonjolkan oleh
kaskus. Tampilan di kaskus yang lebih simple
dan menarik, menarik minat kaskuser untuk mencarinya. Thread juga bisa diatur
sedemikian rupa sehingga bisa menarik minat pembeli.
Namun, hanya Tuhan-lah yang
sempurna. FJB kaskus juga penuh kekurangan. Penggunaan reputasi yang membuat
kaskus terdepan, justru bisa menjadi senjata makan tuan. Reputasi yang bisa
diperjualbelikan membuat konsumen bisa tertipu dengan jumlah cendol atau bata
yang dimiliki seller. Bahkan penjual menjadi lebih kreatif dengan mengirim Private message (PM) ke kaskuser lainnya seperti ini.
“Barcen (red: barter cendol) yuk!”
Atau dihiasi dengan penggunaan
kata-kata kasar.
“Barcen yuk, cuk!”
Memang terdapat sedikit perbedaan
dengan penambahan sedikit kata “cuk” didalamnya. Namun bagaimana jika agan (red:juragan) tersebut sakit hati? Mungkin
akan terjadi seperti ini.
“Asu ente, minta aja sama agan yang
lain dah.” Ucap agan 2 dengan nada sedikit meninggi
Dan berlanjut seperti ini.
“You mad bro?!” ucap agan 1 sembari lempar bata
Dan agan tersebut yang sudah
dilempar bata, yang merusak reputasinya, melempar balik bata ke agan yang
memiliki cendol hingga 10 bar. Dan karena bata setitik, rusak cendol sebelangga.
Reputasi yang sudah didirikan dengan susah payah hancur sekejap saja. Sama seperti
kala kita udah bribik, tiba-tiba pas nembak ditolak. Sakit.
Kejadian tersebut memang sudah
lumrah dalam dunia perkaskusan. Memang tak hanya reputasi yang menjadi senjata
makan tuan, testimoni pun mengalami hal serupa. Keberadaan bot dan junker yang bisa memberi
testimoni palsu menjadi bumerang bagi pembeli yang sudah kadung percaya dengan
penjual yang ternyata penipu belaka.
Atau keberadaan picture didalam lapak yang bisa menipu.
“beli ini dong, gambarnya bagus nih
gan.” Ucap buyer sembari siap
membelinya
“oke gan, ente transfer ya ke blablabla.” Seller
menjawab dengan senang hati
Saat barang sampe, ternyata tak
sesuai ekspektasi
“asu! Seller macem apa? Masa gambar yang di lapak nipu banget! Gak sesuai
sama yang dibeli!
Pokoknya ane minta uang balik” keluh buyer.
“coba baca peraturan gan, barang
yang sudah dibeli tak dapat dikembalikan.” Seller
menjawab dengan tenang.
“!?@#$%^!@#@!” dengan nada penuh
emosi buyer membalas.
Harus diakui FJB kaskus memang
menjadi tempat singgah terbesar se-Indonesia. dan hal tersebut dibuktikan
dengan slogan kaskus, The Largest
Indonesia Community. Namun, tak ada gading yang tak retak. Kepercayaan dari
pembeli yang sudah dibangun memang terkadang bisa menjadi bumerang untuk mereka
yang bisa tertipu. Dan sebagai pembeli, kita memang dituntut untuk bisa
selektif terhadap apapun itu dan tidak terlalu tergesa-gesa dengan apa yang
kita inginkan.