Ilmu
Komunikasi UGM. Yak, satu jurusan dari FISIPOL yang ternyata dulunya bernama
Ilmu Publisistik, telah berdiri hampir 30 tahun. Sejak 1983. Well, jika
berbicara tentang ilmu komunikasi, mungkin beberapa orang berpendapat “Untuk
apa masuk Komunikasi? Toh, kita dari lahir udah diajarin komunikasi.” Atau
“Komunikasi? Itumah ikut UKM aja, udah bias komunikasi.” Tapi, saya gak
sependapat. Kenapa? Karena kalo ikut UKM atau kehidupan kita sejak lahir, saya
tegaskan. Itu adalah Interaksi.
Berbeda
jika di Komunikasi. Gak hanya kita harus interaksi, atau berhubungan. Namun
kita harus bisa mendalami, Ilmu tentang komunikasi, baik intern maupun ekstern.
Yang terbagi jadi dua focus, strategis dan Media. (saya ambil media) :D Dan,
menurut saya, persepsi orang awam yang langsung men-Judge. Sangatlah tidak baik, dan kita harus merubahnya.
Tak
terkecuali orang tua saya. Mereka sempat bertanya “Komunikasi? Mau jadi apa?”
hal itu, masih saya maklumi, karena keluarga besar saya berkuliah di teknik, hukum,
dokter. Yang semua terjamin masa depannya.. Berbanding terbalik dengan saya
yang terkesan sedikit gambling yang
membuat orang tua sempat mempertanyakan pilihan saya. Dan memaksa saya ikut
STAN. Untung ga masuk…
Namun,
dengan keyakinan tinggi. Dan kemauan keras. Saya harus menentang kemauan orang
tua saya yang mau saya masuk hukum. Dan semua dimulai dari SNMPTN. Pendaftaran
tiba, dan saya yang “jijik” dengan UNILA, hanya milih UGM, karena kalau milih
dua harus ada daerah asal. Dan dengan halus, saya menolak UNILA. Tapi lupakanlah
-_-
Kualat,
nolak UNILA. Ditolak juga UGM…. Tapi ga terlalu berharap, karena gada sensasi
terima undangan! Haha. Dengan kalem, SBM ngikut, dan terbang ke jogja. Tes
disana ceritanya. Udah tes, optimis sekali bakal masuk. Tapi, kan masih ada
SIMAK dan UM UGM, jadi ngikut aja semua, sekalian ngabisin duit gitu. Yak, kalo
perg
i ke Jakarta buat tes bareng 18 temen kudu diceritain, kayaknya hampir 2000
kata deh…. Skip aja.
Buka
pengumuman, dag dig dug, buka bareng 3 temen jeng jeng jeng… dibukain temen.
Dia yang liat… dan Alhamdulillah! Takdir di komunikasi UGM gak kemana! Dengan
impian yang masih tercantum 5 cm di depan kening, jadi Jurnalis dan Aktivis. Well,
kurang panjang ya. Karena minimal 500 words. Jadi, mau songong dikit nih. Kan
terima lah ya SBM pilihan pertama. Wuih! Seneng bukan kepayang! Sekelas ga
lebih dari lima soalnya yg keterima SBM. Miris. -_-
Dah,
ceritanya masih ada pengumuman SIMAK sama UM UGM. Pengumuman Simak, buka
sendiri, gak kayak SBM. Jeng jeng jeng…. Terima juga! Masuk Kriminologi UI.
Antara seneng dan sedih. Seneng karena keterima. Tapi, sedih karena merebut
kursi orang lain. Eits, tapi salah mereka juga, kenapa gak lebih pinter dari
saya… oke, lupakan. Yak, tiba di pengumuman terakhir, yang cumin formalitas. UM
UGM. Dan, memang gaboleh merebut kursi calon temen. Jadi ditolak. Tapi kalem
aja, udah terima dua ini. Ehhh.
Well, udah masuk Komunikasi UGM.
Tempat banyak calon orang2 sukses menjalani rutinitas. Dan, saya berada salah
satu di antara mereka. Seneng! Kayak kalo kita suka cewe, eh mereka suka balik…
lupakan. -_- mimpi. Saya yakin, mimpi
ada buat diraih. Dan percayalah, saya akan sukses melebihi semua yang membaca
ini. Notice! Thanks! #BridgingCourse
0 comments:
Post a Comment