tag:blogger.com,1999:blog-84298078776780822032024-03-13T12:46:05.120-07:00Ananta PressYour Lifetime PartnerAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-53157192609235878132015-12-25T07:21:00.003-08:002015-12-25T07:21:15.627-08:00Sepotong Cinta dari Seorang Tifo<br />Sebagai seorang penikmat sepakbola, acap kali saya bertanya pada diri sendiri: “Apa sih yang membuat saya jatuh cinta pada sepak bola?”<br /><br />Tiap kali pertanyaan itu terlintas di benak kepala, jawabannya tak pernah sama. Awalnya, jawaban yang muncul adalah karena saya seorang lelaki. Lalu, jawaban yang muncul adalah karena sepak bola olahraga pertama yang saya mainkan saat saya masih bocah. Begitulah nyatanya, tidak ada alasan menentu kenapa saya menyukai sepak bola.<br /><br />----<br /><br />Sepak bola adalah olahraga yang begitu perkasa. Siapa yang bisa menyangkalnya? Ingat-ingatlah kembali bagaimana kerasnya tekel bek-bek yang termahsyur itu. Coba terka berapa besar tenaga yang diperlukan demi berlari mengejar bola. Atau bayangkan sepedas apa bentakan-bentakan pelatih di ruang ganti yang harus didengar, semacam pukulan bertubi-tubi, apalagi beberapa menit sebelumnya ada kekalahan beserta sesal dan malu yang harus ditanggung.<br /><br />Namun, sepak bola tidak melulu tentang tenaga ataupun bentakan; sepakbola lebih dari itu. Sepak bola adalah cerminan sebuah bangsa, begitulah kata Franz Beckenbauer (<a href="http://mojok.co/2014/10/repetisi-pola-dalam-persepakbolaan-kita/">http://mojok.co/2014/10/repetisi-pola-dalam-persepakbolaan-kita/</a>, diakses pada 25 Desember 2015). Sepak bola memang melekat dengan budaya masyarakat itu sendiri. <br /><br />Dalam soal budaya kultur tribun pun terjadi demikian. Hadir ke stadion akan membuat kita tahu bagaimana kebudayaan hadir dengan sangat manifest. Tertibnya pendukung Liga Jerman yang boleh meneguk bir di dalam stadion jadi penegas bahwa budaya disiplin yang terperam dalam budaya mereka teraplikasikan di stadion. Beda, misalkan, dengan suporter Italia yang gemar ribut dan berlaku rasis di dalam stadion. Ataupun suporter Indonesia yang sangat akrab dengan saling pukul dan saling hujat. Semua itu menjelma menjadi budaya di tribun pendukung tim kesayangan.<br /><br /><b>Suporter dan Dukungan dalam Diam</b><br /><br />Koreo dari tribun, kembang api, flare, <i>chant-chant</i> yang menggema di stadion, serta kemenangan yang diraih tim kesayangan, menjadi representasi yang cukup untuk menggambarkan suporter sepak bola. Sebab, secara harfiah suporter memang berasal dari kata “support” alias mendukung. <br /><br />Tak bisa ditawar lagi, salah satu atribut paling vital yang harus dimiliki oleh sebuah klub adalah suporter. Keberadaan suporter menjadi motivasi sendiri untuk para pemain bermain lebih dari biasanya. Karena hal itu juga, bermain di kandang sendiri ibarat neraka yang harus didatangi oleh tim tamu yang akan berlaga. <br /><br />Totalitas dan kekompakan yang ditunjukan pun terkadang menjadi bumbu tersendiri yang membuat pertandingan menarik, selain jalannya pertandingan. Lihat saja, koreografi suporter Borussia Dortmund yang akan selalu terkenang, ataupun <i>Brigata Curva Sud</i>, suporter PSS Sleman. Keberadaan mereka membuat stadion terasa berbeda. Meskipun nyatanya, tetap ada suporter yang mendukung dalam diam, karena khidmat menikmati pertandingan yang sedang berlangsung, atau biasa disebut<i> plastic fans.</i><br /><br /><i>Plastic fans</i> adalah <i>glory hunter,</i> di mana ia mendukung kesebelasan yang tengah jaya-jayanya. Ini pula yang dikeluhkan Roy Keane saat mereka bermain di Old Trafford, di mana suporter tidak begitu peduli terhadap permainan di lapangan. Mereka hanya duduk diam, entah mendukung siapa.<br /><br />Bahkan, klub sebesar Manchester United pun begitu. Mungkin saja karena banyak pendatang atau turis yang sengaja datang untuk mendukung pertandingan MU hanya di kandang. Momen kehadiran di Old Trafford sulit untuk diulangi dalam tahun-tahun selanjutnya.<br /><br />Hal ini serupa dengan konser artis luar negeri ke Indonesia, di mana penonton lebih banyak mengambil gambar ketimbang menikmati dan menghayati setiap alunan nada. Jawabannya mirip: ini kejadian yang jarang terjadi, sehingga mesti diabadikan.<br /><br />Jangan membayangkan apa yang terjadi di Indonesia. Tidak sedikit yang lebih memilih untuk menonton dari layar kaca dibanding menonton langsung ke stadion. Tentu saja bisa agak dipahami jika banyak orang yang enggan datang ke stadion untuk menyaksikan liga lokal. Prestasi yang jeblok, berita negatif tentang kekerasan suporter, federasi yang berantakan, jadwal yang acak-acakan dan gampang berubah, pengaturan skor, permainan tiket yang memusingkan, hingga fasilitas stadion dan akses jalan yang sulit menjadi alasan kenapa banyak penggila bola yang enggan datang ke stadion.<br /><br />Namun, sebanyak-banyaknya penonton yang diam saja, jumlah mereka pun tidak bisa dibandingkan dengan jumlah suporter loyal dari setiap klub. Suara mereka tidak pernah habis, bahkan selalu menggema di seluruh isi stadion. Mereka akan dibebaskan berteriak, memaki dan mencaci sepuas mungkin entah itu pada wasit, pemain lawan ataupun idola. Dan hal itu dilakukan tanpa ada seorang pun yang akan menegur. <br /><br />Suara yang mereka keluarkan pun diiringi dengan ekspektasi yang tinggi akan kemenangan. Jangan bayangkan bagaimana reaksi penonton jika tim yang didukung kalah, emosi yang diluapkan dianggap berbanding lurus dengan kecintaan terhadap tim kesayangan. <br /><br />Apalagi jika lawan yang dihadapi kesebelasan kesayangan levelnya berada jauh di bawah, ekspektasi tinggi akan hadir. Kemenangan dengan skor telak dengan menampilkan permainan yang enak untuk ditonton menjadi pengharapan penonton yang hadir ke stadion menyempatkan waktu kosongnya.<br /><br />Jika suporter merupakan pemain ke-12 sebuah kesebelasan; kekompakan dan suaranya ibarat sebuah pelecut motivasi para pemain untuk bermain lebih, siapa dalang dibalik itu semua?<br /><br /><b><i>Tifo</i>, Penggerak Pemain Keduabelas</b><br /><br /><i>Tifo</i> atau akrab disapa dirigen suporter merupakan orang yang mengatur koreografi para suporter agar lebih terlihat kompak dan menarik.<i> Tifo</i> merupakan sebuah nyawa dalam setiap suporter, selalu memberikan semangat kepada publik yang rela untuk terus berteriak. Tidak jarang juga ia berteriak-teriak mengeluarkan sumpah serapah dengan bahasa yang kotor dan terlarang membuat orang-orang disekitarnya akan tertawa, memujanya dan memberikan tepuk tangan.<br /><br />Jangan heran seorang<i> tifo</i> sangat senang jika pertandingan akan berlangsung di rumah sendiri. Sebagai orator, ia mendapatkan tenaga yang berlimpah tiap kali berhadapan dengan massa yang luar biasa banyak. Massa adakah injeksi dan selang infus bagi Seorang<i> tifo</i>. Jauh dari massa adalah seburuk-buruknya keadaan bagi seorang<i> tifo</i>.<br /><br />Tidak sembarang orang bisa menjadi <i>tifo</i>. Seorang <i>tifo</i> biasanya merupakan orang yang cukup dipandang, berwibawa dan paling dituakan. Jika ia sudah berdiri di tribun paling depan, semua penonton seperti tergerak untuk ikut berteriak. Cinta dan fanatisme yang diberikan terkadang tidak bisa dimengerti dengan nalar. <br /><br />Dalam prakteknya,<i> tifo </i>menggunakan kemampuannya untuk komunikasi publik. Komunikasi publik sendiri merupakan komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenali satu per satu. (Mulyana, 2005: 74).<br /><br /><i>Tifo</i> merupakan seorang komunikator yang melakukan retorika saat berdiri di depan para suporter fanatik. Keberadaan seorang <i>tifo</i> yang awalnya tidak terlalu penting, menjadi elemen yang sangat penting untuk menggerakan massa. Bahkan, tidak sedikit juga yang menjadikan<i> tifo</i> sebagai budaya yang memerlukan ritual pengangkatan ataupun regenerasi.<br /><br />Untuk memahami seorang <i>tifo</i>, ada beberapa teori yang cukup untuk menjadi dasar pemahaman. Pertama, menggunakan teori<i> Truth & Rhetoric Theory </i>dan kedua menggunakan <i>face negotiation theory.</i><br /><br />Menurut Weaver,<i> Truth & Rhetoric Theory</i> menyatakan bahwa manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan pikiran yang saling memengaruhi. Retorika tersebut menjadi sebuah jendela agar komunikator lebih dikenal. (Littlejohn, 2011).<br /><br />Sama halnya dengan seorang<i> tifo</i>, sebagai komunikator, yang menjalankan <i>Truth & Rhetoric Theory</i> agar bisa memengaruhi komunikan, yaitu para suporter. Seorang <i>tifo </i>dengan sengaja melakukan retorika agar lebih memiliki wibawa untuk memengaruhi orang lain. <br /><br />Jika ditinjau dari sisi percakapan, penggunaan<i> face negotiation theory</i> menjadi sesuatu yang cukup relevan.<i> Face negotiation theory</i> adalah suatu tindakan yang memprediksi bagaimana orang berekspresi dalam budaya yang berbeda. (Littlejohn, 2011). <br /><br />Seperti seorang<i> tifo</i> yang menggunakan<i> face negotiation theory </i>saat beraksi di depan. Memakai wajah yang serius merupakan sebuah keharusan untuk tetap disegani. Bayangkan saja jika Ia memakai wajah main-main yang akan membuat Ia dianggap remeh dan tingkahnya hanya dianggap lelucon belaka.<br /><br />Meskipun semua hal yang berbau <i>tifo</i> terdengar menyeramkan, menakutkan juga mencekam, dibalik itu semua mereka tetaplah seorang suporter biasa yang memiliki cinta terhadap klub kebanggaan. Mereka ibarat candu yang harus ada di setiap pertandingan. Sebab ketiadaan mereka akan membuat pertandingan hampa.<br /><br />---<br /><br />Tapi sepakbola memang candu. Dan banyak dari kita yang dengan senang hati tidak ingin (di)sembuh(kan) dari candu bernama sepakbola. Karena jika candu adalah sesuatu yang salah, dalam hal sepakbola ini, maka banyak yang rela tetap menjadi “salah”.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-18883798368850652342015-10-25T03:04:00.000-07:002015-10-25T03:11:47.797-07:00Duel Otak; Mewajarkan Hal yang Mudah Dilupakan<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika
Rene Descartes mengenalkan diktum <i>Cogito
Ergo Sum</i> atau secara lebih mudah bisa diartikan “Saya berpikir, maka saya
ada”, dalam hal <i>video
games</i> hal tersebut berubah menjadi “Saya bermain <i>video games</i>, maka saya ada”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>“</i>Saya
berpikir, maka saya ada” menegaskan pentingnya aspek aktivitas berpikir yang
menentukan kualitas kemanusiaan. (Kumara, 2010) Jika gawai merupakan aspek
berpikir seorang manusia, sama halnya dengan <i>video games</i> yang menjadi <i>raison
d’etre</i> sebuah gawai. <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429807877678082203#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> <i>Video games </i>di sini bukan semata merujuk kepada sebuah alat, tapi
merujuk juga ke seperangkat aturan main yang memungkinkan sebuah permainan bisa
berlangsung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Aturan main merupakan sebuah hal
yang vital. Tak ada permainan tanpa aturan main, kata Johan Huizingan (1955).
Aturan main bukan hanya membuat sebuah permainan menjadi mungkin untuk
dilangsungkan, tapi juga menjadi <i>raison d’etre</i>
permainan itu sendiri. Tanpa sebuah aturan main, sebuah permainan tidak akan
menjadi permainan seutuhnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background: white; text-indent: 0.5in;">Johan Huizinga, dalam
bukunya<span class="apple-converted-space"> </span></span><i style="max-width: 100%; text-align: start; text-indent: 0.5in; word-wrap: break-word;">Homo Ludens </i><span style="text-indent: 0.5in;">(1955)</span><span style="text-indent: 0.5in;">,
mengenalkan dua bentuk permainan dalam tradisi klasik Yunani, “agon” dan
“paidia”. Dengan “agon”, Huizinga menjelaskan </span><span style="text-indent: 0.5in;">aktifitas bermain yang dilakukan untuk
mencari yang menang juga kalah. Sehingga aturan main dibutuhkan untuk
menentukan siapa yang menang juga kalah. Sementara Huizinga mengartikan
“paidia” sebagai aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari
menang atau kalah. Sehingga diperbolehkan tanpa menggunakan aturan main.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun tidak berarti
tidak ada kenikmatan dalam “agon” juga aturan main dalam “paidia”. Seorang anak
yang bermain keong demi kenikmatan pun mengerti aturan tak kasat mata dalam
kenikmatan ini berupa gaya yang dikeluarkan agar keong tersebut tidak mati.
Begitupun “agon”, memahami secara mendalam tentang aturan tersebut pun tidak
akan membuat seseorang menjadi juara abadi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background: white; text-indent: 0.5in;">Sebelum membahas
lebih dalam, ada baiknya kita memahami kenikmatan terlebih dahulu. Kenikmatan </span><span style="text-indent: 0.5in;">merujuk pada rasa puas yang ditentukan
oleh tiga indikator: kepuasan hidup, adanya emosi positif dan ketiadaan emosi
negatif (Diener et al., 1999). Jika memahami kenikmatan masih terasa begitu
sulit, penggunaan gawai merupakan contoh yang cukup realistis.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="text-indent: 0.5in;">Seseorang akan menggunakan gawainya
secara terus menerus, bahkan akan terjadi kecemasan jika dia tidak
menggunakannya. Sama halnya dengan </span><i style="text-indent: 0.5in;">video
games</i><span style="text-indent: 0.5in;">, layaknya candu yang akan memberikan kecemasan sesaat jika dia
berhenti memainkannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Duel Otak, <i>Video Games</i> Asal Swedia yang Sedang
Menjamur<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Duel Otak merupakan sebuah <i>video games</i> asal Swedia yang sedang menjamur
di Indonesia. <i>Video games</i> yang
mengedepankan ilmu pengetahuan ini menjadi favorit di kalangan remaja. Hanya
dengan mengunduh di <i>Apps Store</i>,
pemilik gawai sudah bisa memainkan permainan ini dan menantang temannya untuk
bermain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Permainan ini pun membawa kita
kepada dua dampak yang ‘sebenarnya’ baik-baik saja. Menjadi baik jika kita
menyikapinya seperti itu. Karena memang nyatanya hanya ada dua hal yang membuat
permainan ini menjadi baik, mendekatkan orang yang tidak kenal-kenal <i>amat</i> serta membuat seseorang yang tidak
saling mengenal mendadak akrab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Eits,</i>
semua hal yang baik tidak sepenuhnya menjadi baik juga. Menjadi buruk jika kita
tidak mengerti waktu <span style="background: white;">yang mestinya dilewati
dengan terukur, sistematis dan terjadwal. Yang mana dengan waktu tersebut orang
mengukur pencapaian hidup, menakar apakah usia telah dilalui dengan penuh
faedah ataukah tersia-sia.</span> Sama halnya dengan bermain <i>video games</i>, Menjadi salah jika kita
mengganti waktu produktif kita dengan waktu bermain <i>games.</i> Layaknya heroin yang akan merusak jiwa raga seorang manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Video
games</i> memang candu. Dan banyak dari kita yang dengan senang hati tidak
ingin (di)sembuh(kan) dari candu bernama <i>video
games</i>. Karena jika candu adalah sesuatu yang salah, dalam hal permainan
ini, maka banyak yang rela tetap menjadi “salah”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika Sartre pernah
menyebut manusia dikutuk untuk terlempar sendirian ke dunia dalam keadaan
bebas, hal yang sama juga berlaku pada pemegang gawai. Begitu mereka membuka
gawainya dan memainkan permainan di dalamnya, ia juga dilemparkan sedemikian
rupa ke tempat dalam keadaan bebas, betul-betul bebas, untuk memainkan
permainannya dan menentukan hasilnya sendiri.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi sulit jika candu tersebut
telah merasuk. <span style="background: white;">Apalagi, dan justru di sinilah
soalnya, orang macam itu tak selalu bisa menyodorkan hasil yang sempurna. Ia
kadang kedodoran memenuhi tenggat, kepayahan mengikuti jadwal hingga
megap-megap dihajar oleh apa yang rutin disebut sebagai kelaziman, kebiasaan,
dan kenormalan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="background: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="background: white;">Duel
Otak, Perang Serta Aktualisasi Terselubung</span></b><b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tentu masih segar di
ingatan ingat bagaimana media sosial kita dipenuhi tentang asap Riau dan
sekitarnya. Simpati tiba-tiba yang selalu memenuhi <i>timeline </i>media sosial kita tidak pernah berhenti. Sensasi pun
muncul di awal bulan ini, Duel Otak mulai memenuhi <i>timeline</i> media sosial kita, <i>LINE</i>
khususnya. Ajakan bermain di berbagai grup pun bermunculan. Aktualisasi diri
lewat kepintaran pun selalu ditonjolkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengedepankan duel
sesama pengguna aplikasi, Duel Otak seringkali diibaratkan sebuah perang. Kedua
pihak berjuang saling mengalahkan demi sebuah harga diri, kehormatan, dan yang
terpenting kemenangan. Memiliki ilmu segudang pun tidak menjamin seseorang akan
menang mutlak. Diperlukan kelihaian memilih kategori kuis serta kemampuan
menganalisis kelebihan dan kekurangan lawan untuk mencapai satu formula, yaitu
kemenangan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jangan lupakan juga
keberuntungan. Dewi fortuna dinilai memiliki andil yang cukup besar selain
kedua hal yang telah disebutkan. Keberuntungan dalam Duel Otak sering dituding
sebagai biang kerok dari hasil suatu permainan. Banyak orang beranggapan bahwa
jika keberuntungan tidak berpihak kepadanya maka hasil permainan akan seperti
ini, seperti itu dan sebagainya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background: white; text-indent: 0.5in;">Pada akhirnya, <i>games </i>seperti <i>Pokopang</i> ataupun <i>Get Rich</i>
merupakan sebuah refleksi. Refleksi yang menunjukkan bahwa terlalu banyak waktu
dihabiskan untuk menginginkan sesuatu dan kemudian tak menginginkannya lagi.</span><span style="text-indent: 0.5in;">
Tapi banyak juga orang yang menyia-nyiakan waktu dengan menginginkan sesuatu
dan kemudian tak menginginkannya lagi walau keinginan itu belum sempat
terpenuhi. Mungkin saja, Duel Otak pun akan berakhir seperti itu. Karena
memang pada hakikatnya, kenikmatan hanya muncul secara sesaat, tinggal menunggu
waktu untuk ditinggalkan.</span></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br clear="all" />
</span><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429807877678082203#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Memahami <i>raison d’erte</i> yang bisa
berarti “Alasan menjadi”. Selengkapnya bisa dilihat di http://www.unisosdem.org/kumtul_detail.php%3Faid%3D95%26coid%3D1%26caid%3D17%26auid%3D3</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-65619013335493176582015-10-21T07:01:00.003-07:002015-10-21T07:03:01.855-07:00Etika Komunikasi; Ketika Menjadi Baik atau Buruk Itu Nomor Dua<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Beberapa dekade silam, para filsuf
menciptakan sebuah pemahaman tentang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang
dianggap sebagai dasar untuk belajar, mulai dikaji dengan berbagai sudut
pandang. Layaknya sebuah bangun ruang yaitu segitiga, sudut pandang ini
meskipun dikategorikan menjadi tiga hal, dalam teorinya sudut pandang ini tetap
merupakan sesuatu yang tidak bisa terpisahkan. Ketiga hal tersebut dalam segi
teoritis bisa disebut sebagai ontologis, epistimologis dan aksiologis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Jika
memahami ketiganya terasa begitu sulit, ada baiknya kita berfokus kepada satu
sudut pandang yang sesuai dengan pemahaman kita saat ini; aksiologis.
Aksiologis merupakan bagian dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_ilmu" title="Filsafat ilmu"><span style="color: windowtext; font-family: "Arial","sans-serif"; text-decoration: none; text-underline: none;">filsafat ilmu</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologis adalah istilah
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu <i>axios</i> yang
artinya nilai dan <i>logos</i> artinya teori
atau ilmu. (Tafsir, 2009) Jadi, aksiologis adalah teori tentang nilai dalam
berbagai bentuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Setelah
sedikit memahami aksiologis, muncul pilihan yang menjadi bagian dari
aksiologis; etika. Etika, banyak yang bilang sesuatu yang abstrak dan sulit
untuk dipahami. Etika menjadi seperti itu karena begitulah adanya. Etika muncul
ditengah-tengah manusia yang menginginkan kebahagiaan dan juga kesenangan.
Etika menjadi batasan bagaimana relatifitas manusia dinilai menjadi kunci dari
salah satu cabang aksiologis ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Dalam
bentuk lebih sederhana terdapat definisi yang sedikit membingungkan. Menurut
Nilsen (1966, dalam Casmir, 2013, p. 16), etika merupakan jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan tentang baik-buruk, benar-salah dan kewajiban moral.
Dengan kata lain, etika merupakan batasan sistematis untuk menentukan
tindakan-tindakan yang dapat diterima, yang pantas dan yang dihargai. (Casmir,
2013,p. 17).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Terasa
membingungkan ketika relatifitas manusia memang berbeda, namun generalisasi
etika muncul di permukaan. Unsur humanis pun jadi perhitungan utama, karena
memang begitulah etika; tidak pernah terasa benar ataupun salah, karena memang
semua hanya penilaian manusia semata. Serta nilai seenaknya dari masyarakat di
sekitarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Dalam
bentuk lebih sederhana lagi terdapat tiga hal yang cukup membingungkan:
utilitarianisme, hedonisme dan juga eudemonisme. Tiga hal tersebut merupakan
motif dari etika. Utilitarianisme merujuk pada tindakan yang dikatakan benar
ketika ia menghasilkan kebahagiaan dan salah ketika menghasilkan
ketidakbahagiaan (Mill, dalam Bykvist, 2009, p. 21). Hedonisme merujuk pada
rasa puas yang ditentukan oleh tiga indikator: kepuasan hidup, adanya emosi
positif dan ketiadaan emosi negatif (Diener et al., 1999). Eudemonisme merujuk
pada keadaan hidup yang sejalan dengan “true self” (Waterman, 1983).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Seiring
dengan berkembangnya tulisan ini, ada baiknya kita menyamakan persepsi untuk
lebih fokus kepada dua motif: hedonisme dan eudemonisme. Kedua hal yang pada
akhirnya akan dibahas pengaruhnya dengan etika yang abstrak tersebut; menjadi
baik atau buruk?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Secara
lebih mudah, hedonisme bisa diartikan sebagai kenikmatan sedangkan eudemonisme
bisa diartikan sebagai kebahagiaan. Sekilas terlihat sama, namun sebenarnya
terdapat jurang pemisah yang sangat dalam antara kedua hal tersebut. Mencari
kenikmatan tidak akan membawa seorang individu ke puncak kebahagiaan, namun
tidak berlaku sebaliknya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Epikuros, misalnya. Tokoh hedonisme
ini pun menyepakati bahwa mencari kenikmatan sebanyak-banyaknya tidak
menghasilkan eudemonisme, dan dalam menjalani kenikmatan manusia harus tahu
batasannya (Magnis-Suseno, 2005, p. 248).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dilema seorang pemain sepak bola
mungkin contoh yang cukup realistis. Sebaik apapun permainannya, pesepakbola
tetap saja seorang yang bisa merasakan kebingungan di hatinya. Dilema akan
muncul ketika pesepakbola sedang menguasai bola; ingin membawanya sendiri atau
mengumpan ke temannya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sekilas, opsi mengumpan mungkin saja
cukup memberikan rasa aman kepada timnya. Itu pun dengan catatan dia tidak
melakukan blunder (Red: Kesalahan sendiri). Namun, bagaimana jika opsi membawa
bola sendiri bisa memberikan tim yang dibelanya keuntungan tersendiri, mencetak
gol misalnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dari situ bisa dilihat, opsi mengumpan
merupakan salah satu bentuk kenikmatan karena memberikan rasa lega dengan
melepaskan bola yang cukup memberikan tekanan. Berbeda dengan membawa bola
sendiri dan mencetak gol yang tentu saja akan membawa emosi kebahagiaan yang
cukup dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Memang, contoh di atas tidak bisa
dijadikan patokan secara utuh. Namun, sekilas bisa disimpulkan bahwa kenikmatan
hanya memberikan kesenangan sesaat dan sangat instan. Berbeda dengan
kebahagiaan yang harus dimulai dari kesulitan sebelum mencapai kebahagiaan
secara utuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jika pemahaman kita adalah mengenai
etika, kenikmatan juga kebahagiaan tetaplah memiliki hubungan yang sama. Secara
lebih mudah bisa dipahami bahwa etika menjadi patokan tingkatan dari kenikmatan
juga kebahagiaan. Etika memberi batas bagaimana kenikmatan juga kebahagiaan agar
tetap merata, merata ke setiap manusia yang menginginkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Awalnya coba bayangkan ketika seorang
pesepakbola mengalami cedera di tengah pertandingan. Idealnya, pesepakbola yang
sedang mengolah bola membuang bola ke luar sehingga medis bisa masuk ke lapangan,
karena memang begitulah yang seharusnya terjadi. Bola yang dibuang dan
penanganan cedera oleh tim medis terlihat sangat ideal, karena kedua pihak
mengalami yang namanya rasa aman dan juga kebahagiaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Mari melihat dari segi yang lebih
akademis. Kecelakaan pesawat mungkin sudah tidak lagi menjadi asing di telinga
orang Indonesia, begitupun berita yang terkadang tidak enak dipandang di
berbagai media. Media menjadi terlalu seenaknya ketika memberitakan korban
kecelakaan tersebut. Menjadi liar bukan hal yang awam; keluarga korban
kecelakaan seakan jadi objek pemberitaan berlebihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dari perumpamaan di atas, kita bisa
menyimpulkan bahwa etika komunikasi berperan untuk menjamin terpenuhinya
hedonisme juga eudemonisme tiap individu. Di sisi lain juga berperan untuk
membatasi agar kenikmatan serta kebahagiaan berada dalam dua taraf yang
berbeda. Eudemonisme adalah lingkup besar, sedangkan hedonisme ada di dalamnya.
Tidak berlaku sebaliknya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Secara lebih singkat, eudemonisme
merupakan pemuas kebutuhan yang bersifat jangka panjang sedangkan hedonisme
merupakan pemuas hasrat secara singkat dan juga hilang secara instan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pada akhirnya, Kita dihadapkan pada
dua pilihan; ingin menjadi bahagia atau nikmat semata? Menjadi salah ketika
kita menggeneralisasi keduanya serta menganggapnya sama. Meskipun etika
dianggap penting, <i>toh</i>, etika tetaplah
menjadi nomor dua, karena semua pilihan bergantung di tangan, terserah juga
bagaimana kita ingin dilihat oleh sekitar nantinya.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-69664786713220846262014-11-14T17:05:00.000-08:002014-11-14T17:53:33.928-08:00Hijau Muda, dengan Identitas Komako didalamnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-asf4uUuYLo8/VGamXcdrAYI/AAAAAAAAArU/94oCefs9-iI/s1600/komako_twitter%2Bcopy%2Bcopy.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-asf4uUuYLo8/VGamXcdrAYI/AAAAAAAAArU/94oCefs9-iI/s1600/komako_twitter%2Bcopy%2Bcopy.png" height="192" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b><span style="background-color: white;">suk·se·si</span></b><span style="background-color: white;"> /suksési/ </span><i><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #2a7fff;">n</span></i><span style="background-color: white;"> <b>1</b> penggantian (terutama di
lingkungan pimpinan tertinggi negara) karena pewarisan; </span><b>2</b> proses pergantian
kepemimpinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yg berlaku. [1]<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Setidaknya
definisi suksesi diatas telah sedikit menjawab kebingungan beberapa orang atas
sebuah pertanyaan <i>suksesi apaan sih? </i>Ya, Suksesi merupakan hal
yang sangat vital dalam suatu organisasi sebab dapat memengaruhi kesinambungan
hidup suatu perusahaan, <i>Tak terkecuali Komako.</i></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: white; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Komako Mencinta, </span></i><span style="background-color: white; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Komako sebelumnya
yang dipimpin oleh Ikas/ Fia, hampir usai. Semua kinerja yang patut diacungi
jempol dalam satu tahun belakang. Bukan berarti selesainya kepemimpinan mereka,
berakhir juga Komako, <i>bukan. T</i>elah mengajukan diri beberapa
kandidat kuat suksesor Ikas/ Fia untuk memimpin Komako di periode sesudahnya.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tiga pasangan telah
terbentuk, harapan baru Komako mulai timbul ke permukaan. Ecak/ Fila, Bondan/
Em dan Tangguh/ Taufiq telah siap melanjutkan tongkat kepemimpinan Komako, baik
untuk melanjutkan kinerja Komako sebelumnya, maupun mengevaluasi apa yang harus
dievaluasi.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Bait kata yang kami
lantunkan hanyalah sebuah harapan, tidak untuk menjelek-jelekan ataupun saling
menjatuhkan. <i>Ingat, ini bukan kompetisi. Tahap ini hanyalah tahap
dimana kalian saling memberikan gagasan untuk membangun Komako, Karna kita
semua adalah satu, satu Komako.</i></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; font-size: 12pt;">Mengusung tema <i>warna,</i> bisa dibilang ini
merupakan perubahan. <i>ya, perubahan. </i>Jika anda biasanya hanya
menjadi golongan 'putih', kreatifitas yang dibuat memaksa anda untuk
memilih, <i>bukan untuk menjadi putih. </i></span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: white; font-size: 12pt;">Peach, Tosca </span></i><span style="background-color: white; font-size: 12pt;">dan <i>Violet </i>menjadi pilihan, pilihan terbaik
untuk anda pilih. <i>Peach </i>untuk Ecak/ Fila, <i>Tosca </i>untuk
Bondan/ Em dan <i>Violet </i>untuk Tangguh/ Taufiq. <i>Warna
yang kita harapkan bisa membawa Komako menjadi lebih berwarna, tidak untuk
menjadi 'putih'.</i></span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: white; font-size: 12pt;">-------------------------------</span></i><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: white; font-size: 12pt;">Saya, Fauzi, sejatinya bukanlah entitas yang terlepas dari
seluruh ingin semesta, begitupun kalian. menjadi acuh bukanlah pilihan terbaik,
mengurai benang kusut atas sebuah kompleksitas perlu dilakukan, dan tunjukkan.
Tunjukkan dirimu jadi agen perubahan. </span></i><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: white; font-size: 12pt;">Kamis, 20 November menjadi sebuah awal, awal gagasan yang
akan diutarakan. Wacana belaka bukanlah suatu hal yang diharapkan. 24 - 27
November menjadi penanda, penanda 'warna' apa yang anda pilih. Ketiga warna
yang akan jadi satu nanti pada waktunya. Membentuk satu warna, Hijau Muda,
dengan identitas Komako didalamnya.</span></i><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: white; font-size: 12pt;">Yogyakarta, 15 November 2014.</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">--------------------------------</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Berikut jadwal penting sebagai sedikit informasi:</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">1. Senin 17 November 2014 </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Wawancara pasangan,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">2. 14-20 November 2014</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Masa kampanye calon pasangan,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">3. Tgl 20 November 2014</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sarasehan (debat) pasangan, sekitar jam 1-3 siang. memiliki visi-misi dan tagline serta proker, pada saat sarasehan diusahakan turut menyertakan timses,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">4. Tgl 24-27 November 2014</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pemungutan suara,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">5. tgl 28 Nov 2014</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; line-height: 24px;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Penghitungan suara.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Referensi:</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>[1] </b></span></span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 24px;"><b>http://kbbi.web.id/suksesi</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-64107122249777750272014-06-14T08:57:00.000-07:002014-06-14T08:57:40.087-07:00Dear, John Kerry..<div id="top-meta" style="background-color: white; border: 0px; color: #252525; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative;">
<div style="text-align: justify;">
<span class="document_type_-_speaker_writer" style="border: 0px; color: #777777; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; font-style: inherit; font-weight: bold; line-height: 14px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Notice to the Press</span></div>
<div id="templateFields" style="border: 0px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span class="multiple_speakers" style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"></span><br />
<div id="grid" style="border: 0px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span class="multiple_speakers" style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"><span class="official_s_title-" style="border: 0px; color: black; font-style: inherit; font-weight: bold; line-height: 16px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"></span><span class="official_s_bureau" style="border: 0px; color: black; font-style: inherit; font-weight: bold; line-height: 16px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"></span><span class="official_s_bureau" style="border: 0px; color: black; font-style: inherit; font-weight: bold; line-height: 16px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Office of the Spokesperson</span></span></div>
</div>
<span class="multiple_speakers" style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">
</span></div>
<div id="templateFields" style="border: 0px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span class="location-" style="border: 0px; color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; font-style: inherit; font-weight: bold; line-height: 16px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Washington, DC</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="location-" style="border: 0px; color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; font-style: inherit; font-weight: bold; line-height: 16px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"><span style="color: #252525; line-height: 20px;">June 12, 2014</span></span></div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; line-height: 20px;">
</div>
<div id="centerblock" style="background-color: white; border: 0px; display: inline; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
Secretary of State John Kerry will host the “Our Ocean” Conference at the U.S. Department of State on June 16 and 17. The conference will bring together 350-400 participants from more than 80 nations, including government officials, scientists, and leading international institutions to review the state of the science and determine concrete actions that can be taken at all levels to help protect ocean ecosystems. The conference will focus on Sustainable Fishing, Marine Pollution, and Ocean Acidification.</div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
------------------------------------------------</div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
Itu merupakan sedikit rilis dari web United States yang menunjukan bahwa John Kerry, Sekertaris Negara, akan menjadi <i>host</i> dalam konferensi yang membahas tentang <i>high seas, </i>laut yang berada di luar teritorial sebuah negara. Banyak yang beranggapan tindakan yang dilakukan John Kerry merupakan hal yang mulia, tapi apakah kalian mengetahuinya? sebuah kebohongan dari ucapan yang sempat dikeluarkan?</div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="color: #252525; float: left; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; margin-right: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-ew4DosCg8ZI/U5xpApydVhI/AAAAAAAAAog/AkUn6yGXhtc/s1600/Sea-Star-HQ-wallpaper.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-ew4DosCg8ZI/U5xpApydVhI/AAAAAAAAAog/AkUn6yGXhtc/s1600/Sea-Star-HQ-wallpaper.jpg" height="200" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 20px; text-align: justify;">
-------------------------------------------------</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">Beberapa
hari yang lalu, kami tahu tentang ucapan manismu. kami tahu anda dibesarkan di
pantai dekat Massachusetts. Mengunduh gambar tentang betapa senangnya anda
berlayar dan memancing, sekaligus menunjukan betapa takjubnya dirimu dengan
keindahan laut. Kami luluh, seakan air mata terus jatuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">Anda seakan
sangat kekeh untuk melindungi laut. ancaman yang menghantui, mulai dari
oksidasi, sampai pengambilan ikan secara berlebih, semua anda laknatkan. Anda
berkata tentang pentingnya lautan yang luas, sebagai pelangsung hidup semua
jiwa, termasuk manusia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">kami
terjatuh, seakan anda benar-benar mengetahui kami, apa yang kami inginkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">apa
yang kami takutkan? apakah hanya takut tanpa alasan? tidak, kami hanya takut,
semua ucapanmu adalah palsu, seperti pisau yang menodong dari belakang dan siap
menusuk kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">kami
semua tahu, anda pun tahu. Semua yang kami butuhkan hanyalah komitmen anda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">Apa
yang kami inginkan? kami bukanlah orang yang egois yang ingin semua
dikabulkan...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">tapi,
kami hanya bisa memohon, sekaligus meminta, agar anda bisa menyelamatkan masa
depan dari laut luas yang sudah sangat terancam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">Ribuan
surat telah terbuat, kata yang tak kunjung tersirat, tapi kami tetap yakin anda
mendengarkan suara hati kami. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">hati
kecil kami tetap memercayai, anda merupakan orang yang tepat untuk melakukan
hal tersebut, tepat saat konferensi "Our Ocean" tanggal 16
Juni. <i>hear what the ocean desperately needs: a United Nations agreement
to protect marine life on the high seas!</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">---------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="clear: both; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: normal; padding: 0px 0px 10px 5px;">
Please support Ocean Sanctuaries</div>
<div style="clear: both; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: normal; padding: 0px 0px 10px 5px;">
Dear Secretary Kerry,</div>
<div style="clear: both; padding: 0px 0px 10px 5px;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Thank you for expressing your love for the oceans and organizing the 'Our Ocean' conference. However, I'm not sure how committed you actually are to protecting all of our seas and the life within them.</span></span></div>
<div style="clear: both; padding: 0px 0px 10px 5px;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><br /></span></span></div>
<div style="clear: both; padding: 0px 0px 10px 5px;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">I urge you to show your true commitment to our oceans and signal that the United States is ready to be a leader on ocean protection issues. </span></span></div>
<div style="clear: both; padding: 0px 0px 10px 5px;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><br /></span></span></div>
<div style="clear: both; padding: 0px 0px 10px 5px;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Please champion the launch of a high seas biodiversity agreement in the United Nations General Assembly. With this agreement, ocean sanctuaries could shelter and protect the amazing myriad of marine life in international waters. </span></span></div>
<div style="clear: both; padding: 0px 0px 10px 5px;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><br /></span></span></div>
<div style="clear: both; padding: 0px 0px 10px 5px;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Without such protection, our oceans remain defenseless to overfishing, increased pollution, and acidification.</span></span></div>
<div style="clear: both; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: normal; padding: 0px 0px 10px 5px;">
Sincerely,<br /><em>Fauzi Ananta</em><br /><i>Yogyakarta, Indonesia</i><br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%;">
<o:p> --------</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%;">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%;">
<o:p>Referensi</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%;">
<o:p>- http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2014/06/227503.htm</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%;">
<o:p>- https://www.thunderclap.it/projects/12519?locale=en</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%;">
<o:p>- http://greenpeaceblogs.org/2014/06/10/dear-john-kerry-gonna-commit-high-seas-biodiversity/</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%;">
<o:p>- http://ourocean.info/</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #252525; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small; line-height: 150%;">
<o:p>- https://secure3.convio.net/gpeace/site/Advocacy?cmd=display&page=UserAction&id=1627&s_src=openspace</o:p></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-90599608182587205622014-05-19T08:24:00.002-07:002014-05-19T08:29:12.681-07:00Komunikasi UGM'13 Trip to Solo!<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Senin, tanggal 12 Mei 2014</b>. waktu menunjukkan tepat pukul 06.00, terdengar suara yang ramai dari lantai parkiran, basement. diriku bergegas turun dari motor, melihat ke arah jam tangan dan memastikan bahwa aku tidak telat. antusiasme yang dimiliki menuntunku untuk naik. kulihat matahari pagi bersinar terang, sama seperti senyum anak-anak Komunikasi '13, akrab disapa Composer, yang sangat senang sekali dengan Trip kali ini. <i>Yeah, Holiday!</i></span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menggunakan almamater tercinta, kami bergegas menuju bus. terik matahari tidak membuat kami malas, justru membuat kami makin bahagia. tiga bus berjejer dengan sangat rapih di Grha Sabha Pramana di bagian barat. kita, laki-laki yang terkesan malas dan anak bonbin sejati, sejatinya ingin berada dalam satu bus. apa daya, karena jejak kaki kami terlalu lambat, kita harus berpisah, dipisahkan oleh garis batas antar bus. aku berada di bus terakhir, bersama teman-temanku yang lain. bus pun lepas landas, <i>we are on our way to Solo!</i></span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">jam menunjukan tepat jam 10 pagi, kita sudah berada di Lokananta. waktu yang ditempuh 1 jam lebih menggunakan bus super besar dengan anak super berisik ini. ketidaksabaran jelas dirasakan semuanya. tanpa basa-basi, mereka semua langsung masuk, walaupun kami tahu bus pertama nyasar, ga peduli. yang penting masuk dulu. ngadem~</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">masuk ke ruangan yang sangat besar, terdapat beberapa dekorasi yang tidak mudah untuk dimengerti oleh orang awam, termasuk kami, apalagi saya. mereka disitu menjelaskan tentang sejarah Lokananta beserta segala tetekbengeknya, termasuk juga dengan fungsi dari dekorasi-dekorasi di dinding yang sepertinya sangat memiliki nilai artistik tinggi.</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sejuk, penerangan cukup, suara yang halus. mengambil posisi paling belakang, beberapa anak mengetahui apa yang paling enak untuk dilakukan, Tidur!. tapi sayang sekali, kesempatan untuk tidur lelap tidak ada karena kami tetap menyadari betapa pentingnya menghargai orang yang sedang berbicara di depan *asik*</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">setelah pembicaraan yang sangat panjang tersebut, kami ingin lebih! baiklah, kita diantar ke beberapa ruangan yang katanya sih ilegal untuk orang asing, tapi karena kami mahasiswa pemegang peranan penting di masa depan, kami diizinkan untuk melihat-lihat. oke, baris ini sangat sangat tidak penting sekali.</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">merasa sedikit bosan dengan Lokananta, perut bergejolak. untung sekali semua mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, makannnn! bergegas menuju bus, meyakinkan tidak ada yang tertinggal, packing barang-barang, mempersiapkan perut....<i>Brace yourself, the food is cominggggg!!!!</i></span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Prasmanan dan gratis, hal yang tidak dapat dilupakan dari perjalanan ini. antrean panjang, ketahuan pada ga kuat nahan laper semua. temen-temen yang lewat terlihat sangat menyukai gunung, makanan numpuk udah kayak gunung. gak papa, prasmanan...</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">satu hal yang perlu disayangkan, di cuaca terik tengah hari ini, minuman yang disajikan adalah teh hangat, semakin menambah dahaga panas, tapi tetap terpuaskan kok dengan prasmanan....<i>Prasmanan, Prasmanan Everywhere...</i></span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">perut sudah siap kembali bertempur, amunisi penuh, bersiap menuju ke destinasi selanjutnya, Museum Pers! bus yang dingin, perut kenyang, menambah catatan tidur di Solo. catatan yang gatau harus masuk buku hitam apa enggak/ gak peduli, yang penting kenyang.</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">bangun, turun, takjub dengan bentukan dari museum pers. museum yang biasanya lawas, jadul, jelek, kusam, mau rubuh, dan menuju kepunahan sangat jauh dari museum pers. tampilan modern nan <i>stylish </i>seperti Candi Borobudur membuat kami ingin masuk, walau memang disuruh masuk....</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">baru masuk, suruh duduk. penerangan yang cukup, cuaca diluar hujan, suara yang halus, amunisi penuh, kalian tahu apa yang dilakukan, dan beberapa orang terdeteksi melakukannya dengan sangat baik, sembunyi-sembunyi macam gerilya, dan tidak ada yang tahu. hebat sekali kami.</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">terdiri dari 4 lantai, membuat semua pada antusias untuk mengecek dari ruangan ke ruangan, walau terdeteksi beberapa anak malas naik sampai ke lantai 4 dikarenakan badan masih sakit-sakit abis naik Merbabu, termasuk saya.....</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">majalah, koran, jurnal. mulai dari yang menarik sampai yang menjijikan semua ada disitu. dari yang lawas sampai paling anyar, semua juga ada disitu. <i>cen apik tenan neng kene, </i>perpustakaan anak komunikasi banget deh! semua ada!</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">tibalah di saat yang paling dimalesin, pulang. tugas menanti dan mengejar bagai seorang singa yang kelaparan, selasa kelabu bagai malam kegelapan juga sudah menanti esok hari. kami sangat benci sebuah perpisahan, terutama perpisahan yang ini. ketemu juga baru sehari, eh udah harus pisah, apa gak cepet banget tuh....</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">catatan perjalanan yang hanya dipenuhi dengan tidur dilengkapi dengan tidur terakhir di bus terakhir di tempat duduk terakhir (read: belakang). lelah, letih, lesu, lunglai, dan segala temannya terpuaskan dibayar oleh.... prasmanan. terima kasih, prasmanan..... *salah fokus*</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-14383439422131353182013-12-26T16:29:00.001-08:002013-12-26T16:29:39.406-08:00Deforestasi, Lakukan Terus Tanpa Henti<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Beberapa saat yang lalu, aku menjadi panitia Dies Natalis Fisipol ke-58. aku termenung dan terdiam, bukan karena aku menjadi panitia, melainkan karena aku dihampiri oleh Mbak Ian, dan diberi tahu kalau aku baru saja memenangkan sebuah kaus yang diincar semua mahasiswa fisipol. <i>Gotcha!</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-RyRQDzGPvms/UrzCf4fc6KI/AAAAAAAAAjs/LxdXTsMfYaQ/s1600/CameraZOOM-20131126204943556.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="185" src="http://2.bp.blogspot.com/-RyRQDzGPvms/UrzCf4fc6KI/AAAAAAAAAjs/LxdXTsMfYaQ/s320/CameraZOOM-20131126204943556.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>well,</i> mungkin sebuah T-shirt biasa, <i>but that motivate me, dude</i>. yang mana dengan datangnya Mbak Rika sebagai perwakilan dari Greenpeace, semakin membuat dilema diriku, mau jadi jurnalis, aktivis, atau turun ke politik? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>others dont believe it, how can I win those prizes? but no problem, i like becoming underdog.</i> Ini juga akan menjadi awal buatku, motivasi tersendiri buatku, <i>what I want, I can get it.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>yeah, you know, I'm tired of being "</i>anak bawang".<i> this is what I want to show, but this is only the start, just wait some fuckin movement that I will make, and prepare urself to eat your own word, I'll be on top on a few next years. I promise.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>well,</i> ini essay yang saya buat, <i>Enjoy!</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam
persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan <a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
<i>Well</i>, dari definisi hutan saja kita
sudah mengetahui seberapa pentingnya hutan, yang biasa disebut sebagai jantung
dari bumi ini. Memang harus diakui, kalau hutan mempunyai banyak manfaat, mulai
dari pengatur iklim, penghasil oksigen,
hidrologi, atau bahkan hal yang tak disadari sekalipun, sebagai <i>biodiversity</i> terbesar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-jnpvi2kTL14/UrzDTGR4sXI/AAAAAAAAAj8/nTP6u5FqGiE/s1600/deforestation+and+lungs.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="http://2.bp.blogspot.com/-jnpvi2kTL14/UrzDTGR4sXI/AAAAAAAAAj8/nTP6u5FqGiE/s320/deforestation+and+lungs.jpg" width="320" /></a><b>source</b> : <i>Greenpeace.or.id</i></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Apalagi di Indonesia, yang seharusnya tergolong
negara sangat makmur. Bayangkan saja, hutan di Indonesia seluas 109 juta hektar
(2003), dan Indonesia juga pemilik hutan tropis terbesar ketiga, setelah Brazil
dan Kongo. Kekayaan berlimpah didalamnya, 38 ribu jenis tanaman, 515 jenis
mamalia (terbanyak di seluruh dunia), 511 jenis reptil, dan 1.531 jenis burung<a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>, seharusnya
semakin menegaskan kalau Indonesia adalah negara yang makmur.<span style="text-align: right;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Namun,
realitasnya? Luas hutan yang tinggal setengahnya dalam kurun waktu sepuluh
tahun terakhir membalikkan semua fakta yang ada. Diperparah dengan fakta yang
menunjukkan kalau dalam kurun waktu 2000-2005, Indonesia kehilangan hutan
dengan kecepatan 364 Lapangan sepak bola/jam<a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>. Apa iya yang
begini masih dibilang makmur? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Apa
sih penyebabnya? Sebuah pertanyaan wajar untuk negeri kita, Indonesia.
deforestasi, atau biasa disebut penggundulan hutan, adalah penyebabnya. Deforestasi
yang telah marak sejak 1970 memang semakin berkembang pesat. Sama seperti
kemajuan teknologi yang semakin canggih dari zaman ke zaman. Dan sudah
diperkirakan hutan Indonesia tersisa tinggal 28%<a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>. Dan tinggal
menunggu waktu saja untuk punah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>Every action has its own causes</i>. <i>Deforestry is
not the exception</i>. Penebangan liar, kebakaran hutan, konversi hutan, yang
dilakukan oleh manusia menjadi penyebabnya. <i>But
let ‘em took all the trees, and do everything they wanted.</i> Karena memang, <i>It will cause some effects</i>, seperti
bertambahnya jenis populasi dan iklim yang mendukung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bertambahnya
jenis populasi, <i>well,I know you are
confuse with that statement. But don’t judge it, because I haven’t finish it
yet.</i> Bertambahnya jenis populasi, hewan yang terancam punah. <i>Yeah, that’s fuckin right, fellas?</i> Yak,
hewan-hewan di Indonesia memang terancam punah karena kegiatan deforestasi.
Terutama harimau dan orang utan. Bahkan, eksistensi harimau di Sumatera patut
dipertanyakan, karena hanya tersisa kisaran 400 ekor. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tapi
siapa sangka? Kalau mereka yang hampir punah punya manfaat? Yak, kepunahan
mereka memang bermanfaat, untuk manusia. Terutama untuk penjual ilegal, yang
mengambil manfaat dengan mahalnya kulit dari harimau. Atau pelaku <i>illegal logging,</i> yang tak mementingkan
habitat dari hewan tersebut dan lebih mementingkan sisi materialisme. Atau
suatu hal yang tidak kita sadari? Kalau kita (masyarakat) juga senang dengan
kepunahan dari hewan tersebut. hal tersebut dibuktikan dengan kita yang
menggunakan produk dengan semena-mena tanpa memperdulikan semua berasal dari
sawit, yang notabene telah merusak hutan di Indonesia. atau kebodohan kita yang
senang dengan habisnya harimau, sehingga tidak ada yang menyerang perkampungan
lagi? <i>Well, that’s just a people with
dumb perspective. </i>Karena kita tahu, untuk apa mereka ke perkampungan kalau
kita tak merusak kampung mereka? <i>So, who
did it first? Yeah, I can speak it loudly, we are the creator of every problem.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Namun,
patut digarisbawahi, penyebab terbesar deforestasi, yang memusnahkan fauna,
adalah keberadaan perusahaan besar penyambung nafas Indonesia. kenapa demikian?
Yak, tak bisa dipungkiri, Indonesia adalah pemilik potensi alam terbesar, dan
sebagian besar berada di hutan. Dan untuk memuluskan cara tersebut, hanya ada
satu cara, buka hutan tersebut. <i>Is it
dumb ways to live or to die?<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tak
usah dibayangkan, perusahaan besar seperti AAP, raksasa Pulp dan kertas, telah
mengkonsumsi 1.150 hektar hutan hanya tahun ini<a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>! Dan itu jelas
mengancam eksistensi harimau sumatera. <i>That’s
why I don’t ask you to imagine it, because it is a fact, and you can see it on
youtube.<o:p></o:p></i></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/--Xuf4I2TLjk/UrzEFY7raUI/AAAAAAAAAkI/b0sZ46Y26WM/s1600/3581308603_6da60c7143_z+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="214" src="http://1.bp.blogspot.com/--Xuf4I2TLjk/UrzEFY7raUI/AAAAAAAAAkI/b0sZ46Y26WM/s320/3581308603_6da60c7143_z+copy.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Source:Google.com + CS3</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Atau
kebodohan Bumitama yang mau dikangkangi oleh Wilmar, dan menghabiskan nyawa
dari Indonesia hanya untuk perluasan sawit. <i>Totally
fail.</i> Wilmar yang telah menghabiskan populasi harimau sumatera, dibantu
dengan Bumitama, di Kalimantan Barat, yang menghabiskan populasi orang utan. <i>Yeah, we know, oil palm can fix our
economics side. But don’t you dare to think every effects that you made?<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-E3HktY29i1U/UrzCf2vB69I/AAAAAAAAAjg/ezaPUhXt9IE/s1600/as.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-E3HktY29i1U/UrzCf2vB69I/AAAAAAAAAjg/ezaPUhXt9IE/s320/as.jpg" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b> Source</b> : GreenPeace.or.id<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>Well, another effects that deforestry made.</i> Iklim yang mendukung. Untuk siapa? Yak, cuaca yang
ekstrem, memang menguntungkan. Untuk beberapa pihak. Petani misalnya, dengan
cuaca panas, sawah mereka semakin hijau kan? Atau ibu rumah tangga, yang senang
dengan cuaca panas, karena cucian cepat kering. <i>But, I must say it once again, that’s only for people with dumb
perspective.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>Just look at the reality.</i> Pohon ditumbangkan, menjadi gong mulainya cuaca
ekstrem. Kekeringan melanda dimana-mana. Semua makhluk hidup jadi korbannya.
Mulai dari flora, fauna, bahkan manusia sekalipun. Atau bencana lain, seperti
banjir, yang disebabkan ketidakmampuan tanah melakukan absorbsi air yang datang
dari langit, sehingga menyebabkan banjir. Atau bencana angin taifun yang
melanda, seperti yang terjadi di Filipina akhir-akhir ini, taifun haiyan
menyerang dan menghancurkan pulau Layte<a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pemerintah
yang bergerak lamban dan dinilai kurang tegas, memang jadi masalah terbesar.
Dibuktikan dengan gagalnya sidang iklim PBB di Qatar yang menyebabkan protes
bergelombang dari berbagai pihak, tak terkecuali <i>GreenPeace</i>. Dan juga pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam
menghukum pelaku deforestasi, dan cenderung mendukung mereka, karena memberi <i>profit </i>besar dalam keuangan mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>But what can we do? Are we just sit and talk each
other like nothing happen? Well, it’s your decision.</i> Kita bisa berkampanye, bahkan dari hal kecil
sekalipun. Media sosial misalnya, efektifkan penggunaan media sosial, seperti
Facebook, Twitter, Path, masa iya dipake hanya untuk <i>update </i>kayak ababil baru megang teknologi? <i>Why don’t use it for better options?</i> Seperti kritisi kebijakan
mereka, dan membuat mereka selalu tertekan. <i>simple,
but totally useful.</i> Bukan omong kosong, Unilever yang selalu tertekan mulai
mengikuti kebijakan Nestle, deforestasi nol, yang menunjukkan kalau mereka
tidak akan menghancurkan hutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-edlGHzDl5j8/UrzCHxqAOFI/AAAAAAAAAjY/iEURNgC16Xg/s1600/20131114-Greenpeace+-+Wimar07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-edlGHzDl5j8/UrzCHxqAOFI/AAAAAAAAAjY/iEURNgC16Xg/s320/20131114-Greenpeace+-+Wimar07.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:298.5pt;
height:198.75pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\MICROS~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg"
o:title="20131114-Greenpeace - Wimar07"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b><i>Source</i></b><i> : GreenPeace.or.id</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>Or you can do some unforgetable moment, to get another
awareness. Well, this is what GreenPeace always did.</i> Kasus Wilmar misalnya, mereka membentang karpet
bercorak harimau sembari merobeknya. Bentuk protes ke Wilmar yang terus merusak
habitat mereka tanpa ampun. Atau aksi menutup mulut dengan perekat sebagai
bentuk protes terhadap ditahannya salah satu aktivis <i>GreenPeace</i> di Rusia, beberapa waktu lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>But there is the most important point. </i>kerja sama dari lembaga juga dibutuhkan. Masa iya
aktivis yang mengkritisi kebijakan pemerintah Rusia yang mengebor es Arktik,
malah ditangkap. Walau sempat mendapat kecaman dari Ban Ki-Moon, tetap saja,
hal tersebut memang jauh dari peri kemanusiaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Yeah, you must realize it, you must act. We need your
voices, GreenPeace need your voice, and I promise I’ll be there to be their
voice in a few next year. See ya, Mbak Rika!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<o:p><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-mD7ojT68oko/UrzDSGwO_3I/AAAAAAAAAj4/EK9JZ_bixZ0/s1600/tiger.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-mD7ojT68oko/UrzDSGwO_3I/AAAAAAAAAj4/EK9JZ_bixZ0/s320/tiger.jpg" width="288" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><b>Source </b>: www.google.com</i></td></tr>
</tbody></table>
</o:p></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br clear="all" />
</span><hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> UU
RI No. 41 th. 1999 tentang kehutanan</span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>
WWF Indonesia</span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>
WWF Indonesia</span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>
WWF Indonesia</span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>
GreenPeace</span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a href="file:///D:/Deforestasi.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>
GreenPeace</span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-43075354427185447172013-11-19T08:49:00.001-08:002013-11-19T08:49:46.216-08:00FJB, Forum Sampah Penuh Peminat<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429807877678082203" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429807877678082203" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429807877678082203" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><br /></div>
<div class="MsoNormal">
Beralamat
di <a href="http://www.kaskus.com/">www.kaskus.com</a> , kaskus yang didirikan
oleh salah satu wirausahawan muda, Andrew Darwis, memang menjadi situs favorit
hampir seluruh remaja Indonesia. dan hal tersebut dapat dibuktikan dengan
jumlah <i>member</i> yang mencapai 4 juta
jiwa, yang menobatkan kaskus menjadi komunitas dengan <i>member </i>terbanyak se-Indonesia. dengan jumlah <i>member</i> sebanyak itu, mungkin banyak yang terheran-heran kenapa <i>ngaskus</i> menjadi kegemaran setiap remaja.
Yak, tak lain tak bukan karena beberapa kunci didalamnya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Saat pertama kali membuka kaskus,
pasti langsung melihat yang namanya <i>hot
thread</i>. Dan <i>hot thread </i>selalu <i>up to date</i> setiap harinya, sehingga para
pemain kaskus, atau biasa disebut <i>kaskuser</i>,
bisa <i>keep in touch</i> dengan segala hal
yang terkenal tabu dan baru. Selain <i>hot
thread</i>, keberadaan forum-forum didalamnya tentu memegang peranan vital yang
bisa mendongkrak populasi <i>kaskuser</i>. Mulai
dari <i>the lounge</i>, forum jual beli
(FJB), berita, dan masih banyak lagi. Membuat para <i>kaskuser</i> betah duduk didepan layar monitor hanya untuk mantengin
semua forum kaskus. Salah satu forum kaskus, memang menjadi sorotan, karena
keberadaanya dinilai khalayak memiliki berbagai dampak. Dan forum tersebut
adalah FJB.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Forum jual beli, atau akrab disapa <i>agan</i> dan <i>aganwati</i> FJB, menjadi suatu forum yang sering dikunjungi oleh <i>kaskuser</i> pada umumnya. Yang <i>kaskuser</i> lakukan disana adalah sesuai
nama forum tersebut, jual beli. Memang, sudah ada situs kenamaan yang bersaing
dengan FJB kaskus ini, seperti Berniaga atau tokobagus. Tapi, FJB kaskus selalu
menjadi pilihan pertama karena memang lebih unggul, baik dari tampilan yang
lebih menarik, atau sistem penjualan yang cenderung lebih mudah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Harus diakui, kaskus memang menjadi
lebih terpercaya dengan beberapa item didalamnya, yang lebih mengedepankan
reputasi dan testimoni. Reputasi misalnya, kaskus memiliki sesuatu yang “unik”
karena mereka lebih <i>out of the box</i>
dengan cendol dan batanya. Jika cendol identik dengan penjual yang terpercaya,
dan bata dengan penipu. Itu memang sudah menjadi stigma berkelanjutan, yang
sebenarnya pemilik bata juga belum tentu penipu, karena mungkin saja mereka
menjadi <i>anti-mainstream</i> dengan jadi <i>collector</i> bata. Aneh bukan, tapi sudah
sering ditemui di FJB kaskus.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Testimoni di kaskus juga memudahkan
pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih penjual. Dengan adanya testimoni, tentu
kita bisa melihat persepsi dari berbagai kalangan, dan memudahkan kita memilih
mana yang lebih baik. Tampilan juga menjadi sesuatu yang ditonjolkan oleh
kaskus. Tampilan di kaskus yang lebih <i>simple</i>
dan menarik, menarik minat kaskuser untuk mencarinya. Thread juga bisa diatur
sedemikian rupa sehingga bisa menarik minat pembeli.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Namun, hanya Tuhan-lah yang
sempurna. FJB kaskus juga penuh kekurangan. Penggunaan reputasi yang membuat
kaskus terdepan, justru bisa menjadi senjata makan tuan. Reputasi yang bisa
diperjualbelikan membuat konsumen bisa tertipu dengan jumlah cendol atau bata
yang dimiliki seller. Bahkan penjual menjadi lebih kreatif dengan mengirim <i>Private message</i> (PM) ke <i>kaskuser</i> lainnya seperti ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“<i>Barcen</i> (red: barter cendol) yuk!” </div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Atau dihiasi dengan penggunaan
kata-kata kasar.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“<i>Barcen</i> yuk, cuk!”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Memang terdapat sedikit perbedaan
dengan penambahan sedikit kata “cuk” didalamnya. Namun bagaimana jika <i>agan</i> (red:juragan) tersebut sakit hati? Mungkin
akan terjadi seperti ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“Asu ente, minta aja sama agan yang
lain dah.” Ucap agan 2 dengan nada sedikit meninggi</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dan berlanjut seperti ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“<i>You mad bro?!”</i> ucap agan 1 sembari lempar bata</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dan agan tersebut yang sudah
dilempar bata, yang merusak reputasinya, melempar balik bata ke agan yang
memiliki cendol hingga 10 bar. Dan karena bata setitik, rusak cendol sebelangga.
Reputasi yang sudah didirikan dengan susah payah hancur sekejap saja. Sama seperti
kala kita udah bribik, tiba-tiba pas nembak ditolak. Sakit.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Kejadian tersebut memang sudah
lumrah dalam dunia perkaskusan. Memang tak hanya reputasi yang menjadi senjata
makan tuan, testimoni pun mengalami hal serupa. Keberadaan <i>bot</i> dan<i> junker</i> yang bisa memberi
testimoni palsu menjadi bumerang bagi pembeli yang sudah kadung percaya dengan
penjual yang ternyata penipu belaka.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Atau keberadaan <i>picture</i> didalam lapak yang bisa menipu. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“beli ini dong, gambarnya bagus nih
gan.” Ucap <i>buyer</i> sembari siap
membelinya</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“oke gan, ente <i>transfer</i> ya ke blablabla.” <i>Seller</i>
menjawab dengan senang hati</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Saat barang sampe, ternyata tak
sesuai ekspektasi</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“asu! <i>Seller</i> macem apa? Masa gambar yang di lapak nipu banget! Gak sesuai
sama yang dibeli! </div>
<div class="MsoNormal">
Pokoknya ane minta uang balik” keluh <i>buyer</i>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“coba baca peraturan gan, barang
yang sudah dibeli tak dapat dikembalikan.” <i>Seller</i>
menjawab dengan tenang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
“!?@#$%^!@#@!” dengan nada penuh
emosi <i>buyer</i> membalas. </div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Harus diakui FJB kaskus memang
menjadi tempat singgah terbesar se-Indonesia. dan hal tersebut dibuktikan
dengan slogan kaskus, <i>The Largest
Indonesia Community</i>. Namun, tak ada gading yang tak retak. Kepercayaan dari
pembeli yang sudah dibangun memang terkadang bisa menjadi bumerang untuk mereka
yang bisa tertipu. Dan sebagai pembeli, kita memang dituntut untuk bisa
selektif terhadap apapun itu dan tidak terlalu tergesa-gesa dengan apa yang
kita inginkan.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-29968447197760306212013-11-19T08:40:00.001-08:002013-11-19T08:40:23.955-08:00Tanah Surga, Katanya.<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75"
style='width:300pt;height:3in;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\MICROS~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Film-_Tanah_Surga____Katanya_(2012)1"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Q6Yl8jeSruc/UouUUQ3EUrI/AAAAAAAAAiM/xbWxszCXWlY/s1600/Film-_Tanah_Surga____Katanya_(2012)1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="http://1.bp.blogspot.com/-Q6Yl8jeSruc/UouUUQ3EUrI/AAAAAAAAAiM/xbWxszCXWlY/s320/Film-_Tanah_Surga____Katanya_(2012)1.jpg" width="320" /></a></div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429807877678082203" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429807877678082203" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429807877678082203" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><b><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><i>Tanah Surga Katanya</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><i>Sutradara<o:p></o:p></i></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Herwin Novianto<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><i>Produser<o:p></o:p></i></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Deddy Mizwar<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><i>Pemeran<o:p></o:p></i></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Osa Aji Santoso (Salman)<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Fuad Idris (Hasyim)<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Ence Bagus (Haris)<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Astri Nurdin (Astuti)<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Tissa Biani Azzahra (Salina)<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Ringgo Agus Rahman (Anwar)<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><i>Tanggal Rilis<o:p></o:p></i></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>15 Agustus 2012<o:p></o:p></i><br />
<i><br /></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Mungkin beberapa dari
kalian sudah mendengar film dari Indonesia seperti <i>Batas </i>(2011) atau <i>Tanah Air
Beta </i>(2010), <i>Tanah Surga Katanya</i> juga memiliki tema yang serupa,
nasionalisme. Memang sedikit ada perbedaan antara<i> Tanah Surga Katanya</i> dan kedua
film tersebut. <i>Tanah Surga Katanya</i> lebih memiliki kritik yang tajam terhadap
pemimpin negeri ini. </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Semua berawal dari seorang
mantan revolusioner prajurit konfrontasi Malaysia, Hasyim (Fuad Idris), yang
mempunyai anak bernama Haris (Ence Bagus), dan mempunyai dua cucu, Salman (Osa
Aji Santoso) dan Salina (Tissa Biani Azzahra). Hasyim, yang merupakan mantan
prajurit Indonesia, sedang diuji nasionalismenya oleh anaknya, Haris, ketika
Haris meminta ayahnya (Hasyim) dan kedua anaknya (Salman dan Salina) agar pergi
ke negeri sebelah yang lebih makmur, Malaysia.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Mereka yang tinggal
diantara perbatasan Indonesia dan Malaysia memang tertekan, karena hidup yang
tidak kunjung sejahtera, dan membuat Haris, yang bekerja di Malaysia, lebih
memilih pindah karena makmurnya Malaysia dan alasannya yang telah mendapatkan
istri disana. Keputusan Haris membuat Hasyim, yang sakit jantung, tercengang,
dan tetap tidak bisa menerima kalau dia harus pindah ke negeri seberang. Saat
Haris siap pergi bersama kedua anaknya, Hasyim membulatkan tekad agar menetap
disana. Keputusan Hasyim membuat Salman ikut kakeknya tersebut dan Salina ikut
ayahnya pergi ke negeri seberang. </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Tak hanya menguji
nasionalisme Hasyim, Salman juga tergoda dengan negeri seberang yang lebih
makmur. Dan parahnya, Salman melihat bendera pusaka, Sang Saka Merah Putih,
dijadikan alas berjualan oleh salah satu penjual di Malaysia. Dan pada akhirnya
Salman menukar bendera tersebut dengan sarung yang dibelinya, dan mengibarkan
bendera Merah Putih dengan gagah ditiup angin.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Tak hanya berpusat
pada nasionalisme, cinta juga gak bisa luput dari pandangan. Dan ditekankan
pada Anwar (Ringgo Agus Rahman) dan Astuti (Astri Nurdin). Anwar yang saat itu
ditugaskan untuk menggantikan dokter yang sudah almarhum disana, langsung
bertemu dengan Astuti. Dan mulai timbulah benih-benih cinta diantara mereka
berdua. Dan sikap Anwar yang sering menggombal ke Astuti semakin menambah manis
hubungan tersebut.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Perawakan Anwar yang
humoris membuat film ini juga gak bisa lepas dari yang namanya komedi. Ada beberapa
adegan yang menonjolkan unsur komedi yang membuat penonton tertawa. Saat Anwar
berniat dijodohkan dengan anak dari orang yang telah ia obati, dan anak
tersebut sangat jelek, yang membuat Anwar terbirit-birit. Atau adegan saat
Anwar mengajar di sekolah dan kakinya masuk ke lubang yang sama dimana ia
berpijak, dan membuat semua anak tertawa terbahak-bahak.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Walau banyak sisi
yang dibahas, film ini gak bisa luput dari inti awalnya, kritikan. Film yang
menyinggung pemerintah ini semakin dipertegas dengan Salman yang saat itu
membaca puisi kolam susu sembari mengkritik pejabat Indonesia yang dianggap
hanya mementingkan diri mereka sendiri. Tak hanya itu, sistem pendidikan
Indonesia juga dikritik dengan manis. Yaitu dengan seorang guru yang memajukan
daerah tersebut seorang diri. Bahkan dengan fasilitas minim. </div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Overall, film Tanah
Surga Katanya memang berhasil memadukan berbagai aspek menjadi satu sehingga
mendukung film tersebut. ditambah dengan peran sempurna yang ditampilkan para
pemerannya semakin membuat film ini semakin bagus dalam hasil jadinya. Tapi,
film ini dirasa kurang istimewa karena akhirnya yang masih menggantung. Dan
penyampaian film yang kurang mengena karena terlalu bertele-tele. Tapi untuk
film seperti ini, <i>rate </i>cukup baik
patut diberikan kepada semua jajaran sebagai bentuk apresiasi karena telah
membungkus film ini dengan sedemikian rupa.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-48931997443959732662013-10-20T15:05:00.002-07:002013-10-20T15:05:33.243-07:00Menggugat Pers dan Negara<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Amir Effendi Siregar</b>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Tanggal 11 Februari, peringatan
Hari Pers Nasional di Manado, ketua Umum PWI, Bung Margiono, mempermasalahkan
Independensi pers. Dan dua hari sebelumnya, Menteri Tifatul Sembiring juga
mempersoalkan masalah yang sama. Dan di lain tempat, Presiden SBY meminta
kepada pemilik manajemen media, agar memberi ruang dan relative adil kepada
semua perserta pemilu. Agar tidak menimbulkan cekcok antarpihak. Apalagi tahun
depan, 2014 merupakan tahun politik. Namun, gugatan hanya kepada media?
Bagaimana dengan Negara yang merupakan regulator media?</div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Elitisme dan
Sentralisasi</b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ke-elitis-an
media Indonesia dibuktikan dengan isinya yang seragam, dan kepemilikannya yang
masih terkonsentrasi. Bahkan, sangat jauh dari standar UNESCO, 1:10 antara
surat kabar dan penduduk. Yang sangat jauh dibandingkan Negara maju, seperti
Jepang dan AS. Dan parahnya, meskipun banyak yang menggunakan internet,
Penetrasi ke internet tegolong minim, baru 24%. Dibandingkan Negara maju sudah
mencapai 70%. Televise swasta yang dipenuhi ekspektasi juga baru 78% dan 67%
baru mencapai penduduk Indonesia, TVRI sekalipun, tidak mampu melebihi
ekspektasi. Namun, ada yang bisa dibanggakan, keberadaan radio yang memliki
jangkauan paling luas diantara media yang lainnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Menggugat Regulator</b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Regulasi
media yang dibagi menjadi dua, tak mungkin tak ada kecacatan. Pertama, Media
tanpa frekuensi. Seperti Majalah dan media cetak lainnya. Keberadaan dewan pers
yang bertugas menjaga kemerdekaan pers, masih perlu ditingkatkan. Banyak pihak
yang kurang puas dengan penyelesaian sengketa. Terkesan dewan pers pihak yang
damai. Kedua, media yang menggunakan frekuensi, seperti Radio dan Televisi.
Pengaturan yang ketat dan izin dibatasi membuat isi terkadang monoton. Jika
sebuah kesalahan dari media cetak, tidak bisa diberikan sangsi hokum,
berbanding terbalik dengan media elektronik. </div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>MK
mengutip , seseorang atau badan hokum tak boleh mimiliki lebih dari dua stasiun
televise di dua provinsi berbeda. Dan mengakibatkan seseorang memiliki lebih
dari satu di satu provinsi. Peran regulator dan penegakan hokum harus
ditingkatkan. Atau kapital akan menguasai segalanya.</div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
Kompas, 18 April 2013</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-32174545460531898922013-10-10T17:30:00.000-07:002013-10-10T03:37:39.642-07:00Biasa diantara luar biasa<div class="MsoNormal">
Fisipol. Tempatku bernaung empat tahun kedepan. Kampus yang
penuh kedamaian, megah, dan dipenuhi cinta. Gedung yang tergolong baru,
ditambah dengan pohon yang rindang, dan sejuk. Banyak orang yang
berlalu-lalangpun mempunyai satu pendapat, nyaman. Faktor lain yang mendukung
pun termasuk hal yang penting. Yang semakin mendukung mahasiswa <i>all-out</i> dalam hal apapun. Manajemen pun
tak pernah luput akan hal tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
Terdiri
dari enam gedung, dengan fasilitas yang memadai. Di tengah terhampar luas
lapangan san siro, karena lapangannya berbentuk kotak-kotak, sehingga disebut
San Siro. Lima lantai gedung tak membuat semua “gempor” karena adanya Lift
lengkap dengan <i>Braille</i> untuk membantu
orang yang punya kekurangan. Fasilitas wi-fi yang kebut, cocok untuk <i>surfing</i> dan <i>download</i> film. Tap sayang, sinyal terkadang menjadi kendala. Tapi kami
maklum, karena dengan gedung seperti ini, wajar saja kalau sinyal susah didapat.
Dan ada satu hal yang fakultas lain tak punya, Basement. Dengan basis gedung
tinggi, diracik dengan Basement yang apik, definisi Hotel mungkin makin melekat
di Fisipol. Ruangan yang dingin dan kursi yang seempuk “sofa” membuat para
Mahasiswa terlena dengan segala yang ada.</div>
<div class="MsoNormal">
Tak hanya
mendukung di bidang akademik, pengalaman dan <i>soft skill</i> pun bukan hal yang sulit dicari disini dan semua
berbasis dari dewan mahasiswa, atau biasa disebut Osis zaman SMA. Tempat organisasi
yang cocok dengan orang yang gak seneng ada waktu luang. Gak cuman organisasi,
macam Dema, Komako, atau yang lainnya. <i>Hobby</i>
pun bisa tersalurkan. Naik Gunung misalnya. Eksistensi Setrajana yang dibalut
apik dengan latar belakang organisasi yang kuat, membuat Setrajan gak kalah
dengan Mapagama. Atau kecintaan terhadap negeri luar yang bisa disalurkan ke
Scanity, khusus Scandinavia, atau Cears, khusus Asia Timur dan masih banyak
lagi. Dan kalau pengikut setia ajaran Nabi Muhammad bisa ngikut Jemaah Muslim
Fisipol (JMF). Dan ada juga ada khusus agama lain , seperti PMK dan KMK.</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Fisipol.
Kampus tempatnya enam jurusan bernaung. Mulai dari Komunikasi, HI, Sosiologi,
PSDK, JPP, dan MKP. Memang terkadang berbeda pendapat dan sering <i>Clash</i> antar jurusan satu dan lainnya. Dan
juga gak bisa dipungkiri terdapat Tembok “gengsi” yang menjulang tinggi antar
jurusan. Tapi kami yakin, kami adalah satu. Dan berbasis satu nama, Sosial dan
Politik. Saya, Fauzi Ananta. Memang orang biasa diantara luar biasa. Tapi saya
yakin, saya akan menjadi sangat luar biasa kedepannya. FISIPOL BERSATU!? TAK
BISA DIKALAHKAN!</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-30750770578754232212013-10-09T17:07:00.003-07:002013-10-09T17:07:39.924-07:00Kejutan, Lama tapi Baru #1<blockquote class="tr_bq">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> <span style="background-color: #999999;">“Bola?
Gak asik! Maen gitu2 doang, rebutin satu bola lagi. Kayak gak ada bola lain aja”</span></span></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> <span style="background-color: #999999;">“Bola
itu nyawa gue! Asiknya itu loh, gak nahan!”</span></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;"></span><br /><span style="line-height: 115%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Well, itu dua
pernyataan yang jelas berlawanan. Oke, penggila bola atau bukan, hal aneh kalo
gak tau yang namanya liga inggris, liga italia, atau liga spanyol. Yang merupakan
tiga kompetisi terbaik di ranah eropa. Siapa yang bisa menyangkal? Memang,
eksistensi Liga Jerman dan Liga Prancis yang mulai naik, tapi belum bisa
melebihi liga yang sudah “ada” sejak dulu. Oke, bumbu2 “Pemanis” seperti <i>Wags (Wife and Girlfriends)</i> Jerman gak
bisa dipungkiri jadi yang terbaik di Eropa.<i>.
</i>Tapi jalannya liga tetap menjadi perhatian utama penikmat. Mana mungkin
orang lebih menikmati bumbu2 kopi daripada kopinya sendiri? Dan satu hal yang
paling ditunggu-ditunggu, pasti kejutan. Yang namanya sepak bola, pasti gak
bisa lepas dari yang satu ini. Musim 2013-2014 sekalipun. Ada beberapa kejutan,
yang “mungkin” membuat kalian semua tercengang dan bertanya2 “Lah Kok?” atau “Gila!
Hebat banget!” atau yang lainnya lah. Dan bukannya menganggap remeh liga lain,
hanya di liga lain kurang mantapnya bumbu kejutan. Sehingga kami lebih terfokus
ke tiga liga terbaik di ranah eropa, Inggris, Italia, Spanyol. Cekidot.<o:p></o:p></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-DT7fs0R7_ks/UlXr1QzFSII/AAAAAAAAAhw/yAZqpKIyofo/s1600/epl-hd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="108" src="http://2.bp.blogspot.com/-DT7fs0R7_ks/UlXr1QzFSII/AAAAAAAAAhw/yAZqpKIyofo/s320/epl-hd.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: small;">Source : MySuperSoccer</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Gak afdol kalo gak
bahas EPL jadi yang pertama, karena hak siar di EPL tetap jadi yg terbaik di
eropa. Dan fakta kalau EPL tetap liga terbaik, walau kurangnya prestasi, gak
bisa dipungkiri. Dan juga kekuatan klub yang lebih merata, yang membuat
kemungkinan terjadi “kejutan” semakin besar. Eits, merata belum tentu gak ada
penguasa. Dua penguasa EPL terkini, Arsenal dan Liverpool, membuat dunia
tercengang karena berhasil membokongi klub2 tradisi kuat, seperti Chelsea,
City, dan United. Yak, Arsenal dan Liverpool memang juga tim dengan tradisi
kuat, tapi Prestasi mereka akhir2 ini yang membuat mereka memuncaki klasemen
menjadi sesuatu yang “gak” wajar. Liverpool misalnya, tahun berapa Liverpool
terakhir kali merebut EPL? Jawabannya belum pernah. Atau Arsenal, yang udah 8
tahun haus gelar. Yak, mungkin dua tim tersebut kurang “kejutan” karena sudah
ada tradisi kuat. Bagaimana dengan <i>The
Saints?</i> Atau biasa disapa Southampton. Nangkring di posisi 4, hanya dibawah
Arsenal, Liverpool, dan Chelsea. Jadi sesuatu yang gila kan? Bisa nangkring
diatas United, City, dan Spurs, yang notabene dulu penguasa <i>Big Four</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-sTnL9hKZlnE/UlXr1uHboFI/AAAAAAAAAh0/jcD7mO7_Lpc/s1600/ozil-tn21.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="217" src="http://4.bp.blogspot.com/-sTnL9hKZlnE/UlXr1uHboFI/AAAAAAAAAh0/jcD7mO7_Lpc/s320/ozil-tn21.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: small;">Source :MySuperSoccer</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Terus kenapa? Semua
pasti ada penyebabnya. Dan di Arsenal, pemuncak klasemen dengan gol terbanyak
kedua setelah City, dengan total 14 gol dalam 7 Match. Dengan rata2 2 gol per
match, siapa yang bisa memungkiri ini karena pemain anyar, Mesut Oezil? Yak,
pembelian terbaik wenger. Dan menjadi otak dari permainan <i>Gooners,</i> menemani Cazorla yang tetap setia meski diincar banyak
klub. Dan ada satu Monster yang siap merobek jala lawan, Olivier Giroud. Kombinasi
Giroud-Oezil menjadi kombinasi menakutkan. Karena Giroud masuk jajaran <i>Top-Scorer</i> EPL dengan empat golnya. Selain
Oezil yang jadi otak, siapa yg bisa menyangkal Aaron Ramsey sebagai Otak kedua?
Dan juga pemecah kebuntuan? Bukan main, kalo <i>Gooners </i>sampai buntu, Ramsey selalu <i>Coming From Behind. </i>dan mencetak gol pemecah kebuntuan, bagai
malaikat yang datang dari langit. <o:p></o:p></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-gTDv1h2F58E/UlXrzzW6zeI/AAAAAAAAAhI/lS6TvzMFg-4/s1600/01-h12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="108" src="http://4.bp.blogspot.com/-gTDv1h2F58E/UlXrzzW6zeI/AAAAAAAAAhI/lS6TvzMFg-4/s320/01-h12.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: small;">Source : MySuperSoccer</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Liverpool, tim dengan
tradisi kuat yang akhir2 ini melempem, siapa sangka juga memberi kejutan?
Eksistensi Daniel Sturridge yang makin “matang”, terbukti dengan jadi pemuncak <i>Top-scorer</i> dengan 6 gol yang sudah
dilesakannya dalam 7 <i>Match. </i>Dan absennya
Luis Suarez sebagai <i>Most Creative player</i>,
bisa ditutupi Coutinho, pemain asal Brazil yang telah menyumbang 18 <i>Chances.</i> Terbanyak di Liverpool. Dan <i>Comeback</i> Luis Suarez di <i>Matchday </i>ke-6, makin mempertajam posisi
kedua yang sudah ditangan. Suarez memang baru mencetak dua gol di<i> comeback-</i>nya lawan Sunderland. tapi
melihat dia musim lalu, dirasa cukup untuk membuat termangu orang2 yang
meragukannya. <o:p></o:p></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/--q8R12GQTeY/UlXr0jXjXGI/AAAAAAAAAhk/t60K3DFQTfU/s1600/04-i-23.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="225" src="http://1.bp.blogspot.com/--q8R12GQTeY/UlXr0jXjXGI/AAAAAAAAAhk/t60K3DFQTfU/s320/04-i-23.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: small;">Source : MySuperSoccer</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-x5zGnAEtEFQ/UlXr0FtUT1I/AAAAAAAAAhQ/bKsmJrBQSi4/s1600/01-SotonWestHam-raw-ins1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="218" src="http://3.bp.blogspot.com/-x5zGnAEtEFQ/UlXr0FtUT1I/AAAAAAAAAhQ/bKsmJrBQSi4/s320/01-SotonWestHam-raw-ins1.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: small;">Source : MySuperSoccer</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tim terakhir tapi bukan
akhir adalah Southampton. Tim “gak ada” yang memprediksi bisa merangsek naik ke
tangga empat di EPL. Mengangkat Maurice Pochettino menggantikan Nigel Adkins
Januari silam mungkin jadi salah satu factor. Tapi, siapa yang tahu kalau
pemilik posisi empat ini musim lalu di posisi 14 klasemen, bahkan dua musim
lalu di <i>Champions League</i>?! Kehadiran pemain
anyar macam Osvaldo, Wanyama, dan Lovren, dianggap mampu memberi suntikan
semangat ke pemain senior, macam Lambert, Lallana, dan Artur Boruc. Dan khusus
Rickie Lambert, penampilan gemilang yang membuat dia dipanggil Roy Hodgson, dan
bahkan menyelamatkan muka Inggris dari murka Skotlandia. Catatan khusus untuk <i>newcomer</i> yang membuktikan kapasitasnya
sudah setara dengan striker papan atas EPL. Menjinakkan Liverpool, dan City,
jadi bukti kedigdayaan <i>The Saints</i>
yang siap mengguncang EPL. Artur Boruc juga patut diwaspadai, mahir menjaga
gawang, dengan bantuan rekrutan anyar, Lovren. Membuat <i>The Saints </i>menjadi tim paling sedikit kebobolan, dengan 2 gol yang
baru bersarang di gawang Artur Boruc. Lini tengah yang solid, dengan kehadiran
Wanyama sebagai penyeimbang, dan Lallana sebagai Kreator, dinilai jadi alasan
kuat solidnya lini belakang. Walau lini belakang yang kuat, berbanding terbalik
dengan lini depan. Lambert-<i>dependencia</i>
alasannya. Baru 7 gol yang dicetak soton,dengan 3 gol yang dicetak Lambert. Namun,
konsistensi Lambert, dan semakin meningkatnya performa Gaston Ramirez, jadi
penanda kalau Soton akan siap berada di papan atas EPL.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">Manchester United, Manchester City, dan
Chelsea finis pertama, kedua dan ketiga di Premier League musim lalu. Musim
ini, ketiga klub tersebut mendatangkan David Moyes, Manuel Pellegrini dan Jose
Mourinho untuk menggantikan pelatih lama mereka dengan harapan akan menjadi
juara liga.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-zEPXI2ZdIKk/UlXr1ASKj1I/AAAAAAAAAho/5xVUWh8Z3ao/s1600/10-BPL-hd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="108" src="http://1.bp.blogspot.com/-zEPXI2ZdIKk/UlXr1ASKj1I/AAAAAAAAAho/5xVUWh8Z3ao/s320/10-BPL-hd.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Source : MySuperSoccer</i></td></tr>
</tbody></table>
</span> Namun, siapa sangka, pergantian pelatih membuat mereka
melempem, Chelsea di Posisi tiga, city posisi kelima, dan parahnya, United di
pos ke 9. Media dan publik di Inggris
menjagokan duet Chelsea-City sebagai unggulan utama juara dan United
berikutnya. Di bawahnya, ada nama duo London Arsenal dan Tottenham. Walau
klasemen yang terlalu jauh dari prediksi, Namun tetap, nampaknya musim depan
gelar juara kan berakhir di salah satu dari tiga nama pertama tersebut. Dari
tiga nama pelatih anyar The Big Three, hanya Jose Mourinho yang pernah
memenangkan PL sebelumnya. Mampukah Jose Mourinho mengulangi catatan baiknya di
Chelsea? Atau justru membiarkan salah satu dari Moyes dan Pellegrini untuk
menjuarai liga musim ini? Apakah kejutan Soton tetap berlanjut? Atau Arsenal
akan berhasil menghapus dahaga gelar? Dan akankah Liverpool akan berhasil
mendapat trofi EPL “Pertama”? yak, cukup perhatikan dan sangsikan, dan kita
akan lihat siapa yang akan berada di podium juara saat Mei 2014. <i>This is not the end</i>, masih ada dua liga
tersisa, Italia dan Spanyol, di dua post berikutnya. Pantengin terus! Arigatou!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-9478265182612203102013-10-08T05:42:00.001-07:002013-10-20T15:06:03.399-07:00Lampung. Tungku di ujung pulau Sumatera.<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"> Lampung. Satu nama yang masih penuh
dengan “Misteri”. Bukan hanya sepotong pulau di ujung kaki Sumatera yang
termenung saat dilintasi jutaan umat manusia. Kekayaan alam membuat karakter
khusus yang “khas” melekat kuat pada daerah ini. Walau total manusia yang
mencapai 3% dari keseluruhan di Indonesia, tak membuat Masyarakat menjauhi
kehidupan bersandar olah tanah. Dan bahkan menekuninya. Gunung-gunung yang
ditemani lembah-lembah yang subur, pohon kelapa melambai sepanjang pantai
dengan laut sebagai berkah. Dan hijaunya persawahan sejauh mata memandang. Tak pelak,
membuat mereka bermata pencaharian di bidang pertanian. Tak semata cocok tanam
di ladang atau rumput, Beternak hewan berkaki dua, berkaki empat, sampai yang
tidak berkaki. dan semua itu hanya di satu tempat, Lampung.<span style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-E8a9B692aZw/UlP84Ki8H0I/AAAAAAAAAg0/tzTYRmD97d0/s1600/peta-lampung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="316" src="http://3.bp.blogspot.com/-E8a9B692aZw/UlP84Ki8H0I/AAAAAAAAAg0/tzTYRmD97d0/s320/peta-lampung.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Source : Google.Com</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"> Lampung, lahir tepat 18 Maret 1964. Walau
sebelum tanggal tersebut, telah terjadi pemerintahan, mengatasnamakan Sumatera
Selatan. Lampung bukan daerah yang tiba2 muncul, pada masa kejayaan Kerajaan
kerajaan di Indonesia, Lampung sudah eksis, walau untuk dijajah, dan diambil
kekayaan alamnya. Semua berawal dari penjajahan kerajaan Sunda. Namun, seiring
berjalannya waktu, Kerajaan Sunda yang sempat jaya, sempat kedodoran saat
menghadapi VOC. Dan benar, akhirnya kerajaan sunda menyerah ditandai dengan perjanjian
yang berisi kalau Lampung diserahkan ke VOC. Raffles yang sempat merebut daerah
Semangka (Lampung dulu) dan tak mau mengembalikan ke Belanda, akhirnya gagal
mempertahankan dan balik ke tangan Belanda. Dan pada 1817, muncul pahlawan
Raden Intan, yang punya pengaruh besar dan membuat Belanda khawatir akan
keberadaanya. Dan sampai menjelang merdeka, rakyat Lampung tetap gigih mengusir
penjajah. Dan akhir berbuah manis. Lampung pun menjadi daerah tingkat I pada
tahun 1964. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-v0CSYZoCneE/UlP78jnRgYI/AAAAAAAAAgg/Gc-DbwWsh18/s1600/gunung-krakatau-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="216" src="http://3.bp.blogspot.com/-v0CSYZoCneE/UlP78jnRgYI/AAAAAAAAAgg/Gc-DbwWsh18/s320/gunung-krakatau-2.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Source : Google.com</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;"> Sepanjang perjalanan, Lampung gak
selalu aman. Selain penjajahan Belanda, ada hal lain yang membuat seluruh
Indonesia terdiam, bahkan dunia. Dan hal tersebut adalah letusan Krakatau tahun
1883. <span style="background: #FFF9EE;">letusan itu terdengar dari jarak 4.600
kilometer oleh seperdelapan penduduk bumi</span> mengakibatkan </span>hampir <span style="background: #FFF9EE;">165 desa dan kota hancur, 36.417 warga tewas.
Berminggu-minggu abu Krakatau menutupi atmosfer sehingga menghalangi sinar
matahari dan menyebabkan perubahan iklim global.</span> Hal yang bahkan
kalau di akumulasikan 13.000x lebih dahsyat dari Bom Hiroshima, yang
meluluhlantahkan Jepang waktu itu. Krakatau memang telah tiada. Tapi tetap
menyisakan jutaan kenangan, dan Anak yang ditinggalkan. Anak Krakatau yang
tetap diwaspadai walau letusan tidak mungkin menyamai induk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-XPwnPtSw9sk/UlP7-StPciI/AAAAAAAAAgo/2WWSMgr7FVQ/s1600/gajah-lampung.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-XPwnPtSw9sk/UlP7-StPciI/AAAAAAAAAgo/2WWSMgr7FVQ/s320/gajah-lampung.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Source : Google.com</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"> Walau punya sejarah kelam, Lampung
ga melulu kelam. Ada beberapa hal yang bisa dibanggakan. Mungkin orang-orang
mengenal hewan besar seperti Gajah, atau yang buas seperti Harimau Sumatera. Tapi
itu hanya segelintir kecil dari keunikan di Lampung. <span style="background: #FFF9EE;">Lampung menyimpan ragam jenis kesenian, mulai dari tari-tarian, musik
tradisional, sastra klasik, dan masih banyak lagi. Semua khazanah budaya itu
terpencar di setiap pelosok Lampung, baik yang terdeteksi maupun yang belum
"terjamah". Setiap kabupaten di Lampung memiliki ciri keseniannya
masing-masing.</span> Kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah merupakan
salah satu kekuatan besar yang mampu membangun peradaban (kebudayaan). Kopi,
lada, cengkih, kekayaan tambak udang, kekayaan bahari laut, hutan yang menghijau
sebagai paru-paru dunia, gajah Lampung, harimau sumatera dan masih banyak lagi
anugerah Tuhan yang masih tersembunyi, kesemuanya adalah suatu khazanah, yang
membuat kami berbeda, dan (seharusnya) kami sadari.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="background-color: #fff9ee; line-height: 115%;"> Keberadaan Lampung saat ini
merupakan buah dari peradaban (kebudayaan) yang berproses sejak masa lalu.</span>
Seiring berjalannya waktu, banyak hal2 baru yang potensial dan ditemukan. Namun,
semua itu percuma, karena kami tahu, kami belum bisa memanfaatkannya. Kelebihan
fasilitas membuat kami terlena. terbentangnya jalan tol, hadirnya bandar udara
berkelas internasional, pelabuhan berskala global, dibangunnya kota baru,
sampai berjejernya rel kereta ganda yang mampu membelah Sumatera dari ujung
Selatan sampai pucuknya. Jika kelak semua lengkap, tak satu yang kuasa menahan
laju pertumbuhan Lampung dalam peta nasional dan kian pentinglah kawasan ini
dalam percaturan regional. Dan jika semua selaras dengan keinginan membangun
alam, sempurnalah Lampung untuk mencapai “puncak”-nya. #BridgingCourse</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-51652415152453627422013-09-22T10:18:00.002-07:002013-09-22T10:29:41.325-07:00Realita Mobil "Murah"<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 1pt none windowtext; line-height: 115%; padding: 0in;">“</span><span style="border: 1pt none windowtext; line-height: 115%; padding: 0in;"><i>Jangan Jual Mobil Murah
di Kota Macet</i></span><span style="border: 1pt none windowtext; line-height: 115%; padding: 0in;">”</span><span style="border: 1pt none windowtext; line-height: 115%; padding: 0in;"> - Menhub</span></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">"<i>Kalau
alasannya mobil murah menambah kemacetan, apakah mobil mahal tidak menyebabkan
kemacetan,</i>" cetus JK di sela-sela acara Singapore Summit, Jumat (20/9)
malam di Singapura.</span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Well, itulah pernyataan bertentangan dari Menhub, Bapak
Mangindaan, yang kontra mobil murah dan Bapak Jusuf Kalla yang Pro mobil murah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">TAPI? Apa ini bisa dihindari?<o:p></o:p></span></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-lMT-Qh1j1SI/Uj40iockbkI/AAAAAAAAAfQ/nb5LfSPcT2o/s1600/macet-total3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/-lMT-Qh1j1SI/Uj40iockbkI/AAAAAAAAAfQ/nb5LfSPcT2o/s320/macet-total3.jpg" width="320" /></span></a><span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"></span></span></blockquote>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">"<i>Pada
2014 jika tidak ada pembenahan sistem transportasi Jakarta, maka lalu lintas
akan `stuck`</i>," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian
Pekerjaan Umum Setiabudi Albamar di Jakarta, Kamis.</span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Setiap Pagi, mau ke kantor atau sekolah. Baru keluar
rumah, eh mobil2 udah baris aja depan rumah. gak terkecuali Yogyakarta. Jogja emang belum semacet itu sih,
tapi, sepertinya emang tinggal nunggu waktu aja deh. Ditambah serbuan mobil
dibawah 100 juta. Apa gak makin parah aja Indonesia?! <o:p></o:p></span></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">"<i>Kalau
melihat pertumbuhan kendaraan sekitar 700 per hari, maka kami prediksi 2014
jalan di Jakarta sudah stuck. Kalau tidak ada kebijakan membatasi angka
kendaraan tentu akan semakin parah kondisinya,</i>" ujar Royke, Senin
(1/8/2011) di Polda Metro Jaya.</span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-2aXe7EUTL7k/Uj40iCVrrrI/AAAAAAAAAfA/xddRumhjsmo/s1600/1238172_696828880330967_1461423821_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="236" src="http://4.bp.blogspot.com/-2aXe7EUTL7k/Uj40iCVrrrI/AAAAAAAAAfA/xddRumhjsmo/s320/1238172_696828880330967_1461423821_n.jpg" width="320" /></span></a><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Yak, seperti itulah gambaran kota2 besar di
Indonesia. Menyakitkan memang, tapi memang udah takdir kalo gak ada tindakan
dan kesadaran dari semua pihak. Apakah hanya akal2an beberapa politisi membuat
banyak mobil dibawah 100 juta. Katanya mobil murah untuk rakyat kecil. Tapi,
apa rakyat kecil bener2 butuh mobil murah? Jelas, yang mereka butuhin itu
makan! Mobil murah merajarela, tapi bahan pokok makin mahal aja. Bisa dilihat
kasus kedelai, gimana bisa itu jadi melambung? Apa gak karena kebodohan dari
pemerintah tuh. Bukannya berbenah, malah ngeluarin kebijakan yang <i>Nyeleweh</i>. Tapi gak mikirin dampaknya?
Alamak! Bukannya bikin maju, malah bikin jeblok. Kenapa?<o:p></o:p></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">"<i>Faktor utama infrastruktur dalam artinya
konektivitas. Itu yang menjadi sorotan dan meningkatkan kualitas pelayanan
kita, rupanya menjadi satu pembicaraan pelabuhan internasional, seringnya airport
kita sering delay,</i>" ujar Hatta Rajasa saat ditemui di kantornya, Jakarta,
Rabu (18/9).</span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Gimana ceritanya? Kalo Investor baru mau investasi,
udah nungguin pesawat di airport, eh
delay. Udah bête nungguin, baru keluar
bandara, eh langsung macet. Apa gak dia langsung kabur dari mobil, terus naik
pesawat balik ke negaranya sendiri?! Apa gak semua investor langsung ogah
nanemin modal di Indonesia?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-AttJn9qbK3w/Uj40iaTzVbI/AAAAAAAAAfE/ewpjsNbDUII/s1600/2222455_20130921052104.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="214" src="http://2.bp.blogspot.com/-AttJn9qbK3w/Uj40iaTzVbI/AAAAAAAAAfE/ewpjsNbDUII/s320/2222455_20130921052104.jpg" width="320" /></span></a><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Tapi, ada beberapa cara yang jelas bisa mengurangi
kepadatan kota2 besar. Seperti, larangan <i>Parkir-On-Street,
</i>Larangan masuk kota truk2 besar, dan tariff yang dipermahal. Tapi, apa
semua salah Pemerintah? GAK! Rakyat juga salah. Kenapa mereka terlalu “Sok”
Hedonisme beli kendaraan pribadi yang “Mahal”. Apa cuman untuk Show Off? Kalo iya,
mending pindah ke amrik sono, Indonesia kan tradisi yang ramah. Lagian, apa
salahnya sih naik Trans Jakarta? Gengsi? Bodoh. Jujur, saat saya ke Jakarta
bersama 18 orang teman, untuk tes, kami naik Trans Jakarta, dan KAMI MENIKMATI.
Walau harus terkesan nunggu lama, tapi bisa lebih cepet sampe kok, karena ada
Track sendiri (Walau kadang ada orang bodoh yang salah jalur, jelas2 itu jalur
Trans Jakarta) dan dingin kok. Terbukti dengan saya yang abis jalan jauh, masuk
situ, bisa tidur sangking dinginnya..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">In short, dengan kebijakan yang gak “Sewajarnya”
pemerintah juga bisa melakukan perubahan. Selama ada keinginan yang keras. coba intip Jepang, setiap Kendaraan harus lolos Uji Emisi baru boleh masuk pasar. tengok juga Singapura, gunain pajak tinggi biar masyarakat gak pade beli, atau liat Rusia, yang buat Jalur Sepeda sampe berkilo2. Tapi,
gak cuman pemerintah, gimana kalo udah diterapin semua, tapi otak orang
Indonesia yang bejat bisa ngakalin? Gak kelar juga deh. Jadi dibutuhkan kerja
sama dari semua pihak, menentang Konspirasi kemakmuran dari beberapa pihak, dan
menerapkan yang seharusnya. DO IT!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429807877678082203.post-59190738642102784502013-09-21T15:07:00.000-07:002013-10-20T15:06:20.908-07:00A Story coming from Behind<div class="MsoNormal">
Ilmu
Komunikasi UGM. Yak, satu jurusan dari FISIPOL yang ternyata dulunya bernama
Ilmu Publisistik, telah berdiri hampir 30 tahun. Sejak 1983. Well, jika
berbicara tentang ilmu komunikasi, mungkin beberapa orang berpendapat “Untuk
apa masuk Komunikasi? Toh, kita dari lahir udah diajarin komunikasi.” Atau
“Komunikasi? Itumah ikut UKM aja, udah bias komunikasi.” Tapi, saya gak
sependapat. Kenapa? Karena kalo ikut UKM atau kehidupan kita sejak lahir, saya
tegaskan. Itu adalah Interaksi. </div>
<div class="MsoNormal">
Berbeda
jika di Komunikasi. Gak hanya kita harus interaksi, atau berhubungan. Namun
kita harus bisa mendalami, Ilmu tentang komunikasi, baik intern maupun ekstern.
Yang terbagi jadi dua focus, strategis dan Media. (saya ambil media) :D Dan,
menurut saya, persepsi orang awam yang langsung men-<i>Judge. </i>Sangatlah tidak baik, dan kita harus merubahnya.</div>
<div class="MsoNormal">
Tak
terkecuali orang tua saya. Mereka sempat bertanya “Komunikasi? Mau jadi apa?”
hal itu, masih saya maklumi, karena keluarga besar saya berkuliah di teknik, hukum,
dokter. Yang semua terjamin masa depannya.. Berbanding terbalik dengan saya
yang terkesan sedikit <i>gambling</i> yang
membuat orang tua sempat mempertanyakan pilihan saya. Dan memaksa saya ikut
STAN. Untung ga masuk…</div>
<div class="MsoNormal">
Namun,
dengan keyakinan tinggi. Dan kemauan keras. Saya harus menentang kemauan orang
tua saya yang mau saya masuk hukum. Dan semua dimulai dari SNMPTN. Pendaftaran
tiba, dan saya yang “jijik” dengan UNILA, hanya milih UGM, karena kalau milih
dua harus ada daerah asal. Dan dengan halus, saya menolak UNILA. Tapi lupakanlah
-_-</div>
<div class="MsoNormal">
Kualat,
nolak UNILA. Ditolak juga UGM…. Tapi ga terlalu berharap, karena gada sensasi
terima undangan! Haha. Dengan kalem, SBM ngikut, dan terbang ke jogja. Tes
disana ceritanya. Udah tes, optimis sekali bakal masuk. Tapi, kan masih ada
SIMAK dan UM UGM, jadi ngikut aja semua, sekalian ngabisin duit gitu. Yak, kalo
perg</div>
i ke Jakarta buat tes bareng 18 temen kudu diceritain, kayaknya hampir 2000
kata deh…. Skip aja.<br />
<div class="MsoNormal">
Buka
pengumuman, dag dig dug, buka bareng 3 temen jeng jeng jeng… dibukain temen.
Dia yang liat… dan Alhamdulillah! Takdir di komunikasi UGM gak kemana! Dengan
impian yang masih tercantum 5 cm di depan kening, jadi Jurnalis dan Aktivis. Well,
kurang panjang ya. Karena minimal 500 words. Jadi, mau songong dikit nih. Kan
terima lah ya SBM pilihan pertama. Wuih! Seneng bukan kepayang! Sekelas ga
lebih dari lima soalnya yg keterima SBM. Miris. -_-</div>
<div class="MsoNormal">
Dah,
ceritanya masih ada pengumuman SIMAK sama UM UGM. Pengumuman Simak, buka
sendiri, gak kayak SBM. Jeng jeng jeng…. Terima juga! Masuk Kriminologi UI.
Antara seneng dan sedih. Seneng karena keterima. Tapi, sedih karena merebut
kursi orang lain. Eits, tapi salah mereka juga, kenapa gak lebih pinter dari
saya… oke, lupakan. Yak, tiba di pengumuman terakhir, yang cumin formalitas. UM
UGM. Dan, memang gaboleh merebut kursi calon temen. Jadi ditolak. Tapi kalem
aja, udah terima dua ini. Ehhh.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-p5OBuobXdfY/Uj4YJDE9zTI/AAAAAAAAAew/QSMncT5qkLw/s1600/BBdfgF1CEAAFnCo.jpg+large.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-p5OBuobXdfY/Uj4YJDE9zTI/AAAAAAAAAew/QSMncT5qkLw/s320/BBdfgF1CEAAFnCo.jpg+large.jpg" width="320" /></a>Well, udah masuk Komunikasi UGM.
Tempat banyak calon orang2 sukses menjalani rutinitas. Dan, saya berada salah
satu di antara mereka. Seneng! Kayak kalo kita suka cewe, eh mereka suka balik…
lupakan. -_- mimpi. Saya yakin, mimpi
ada buat diraih. Dan percayalah, saya akan sukses melebihi semua yang membaca
ini. Notice! Thanks! #BridgingCourse</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14167250261556993007noreply@blogger.com0